Ego bisa dipahami sebagai rasa sadar akan diri sendiri, atau konsepsi individu tentang dirinya sendiri.
Seorang Sahabat, sebut saja Ibu Neni (41 tahun) menuturkan dirinya sempat merasa kecolongan dalam menghadapi sang suami.
Alkisah, beberapa tahun silam pasangan suami istri ini sering sekali terlibat pertengkaran.
Masalah yang diributkan biasanya hal-hal sepele tidak jauh dari ketersinggungan, cemburu, dan merasa tidak diperhatikan.
Di lain pihak, sang suami justru sering mengeluhkan perihal sang istri yang dikatakan terlalu menekan, cerewet dan tidak sabaran.
Tahun-tahun berlalu. Aroma pertengkaran tidak jauh-jauh dari biduk rumah tangga keduanya. Anak pertama mereka bahkan sudah bersiap masuk Sekolah Dasar. Namun hari-hari dalam perjalanan mereka masih saja diwarnai adu mulut dan saling sindir. Namun begitu, baik Ibu Neni maupun suaminya tak pernah mengajukan gugat cerai di pengadilan.
Kalau ditanyakan, apakah mereka menikah si usia muda sebelumnya? Jawabannya sama sekali tidak. Keduanya menikah pada usia cukup. Pak Rahmat 29 tahun dan Ibu Neni 27 tahun.
Apakah mereka sama-sama anak bungsu?
Justru mereka berdua sama-sama anak sulung di keluarganya.
Lalu apakah yang memicu pertengkaran di antara pasangan suami istri ini?