Hai Diary,
Hari sudah cukup malam sebenarnya. Suami dan anak-anak juga sudah terlelap sejak tadi. Tinggallah aku sendiri, menyelesaikan pekerjaan rumah yang siang tadi tertunda. Syukur engkau hadir menemani.
Sudah beberapa hari, aku ingin menulis tentang sebuah lagu kenangan antara aku dan suami. Ini lantaran suami memutarnya kembali akhir-akhir ini. Bucin yaa, kedengarannya.
Mungkin tema ini tidak luar biasa bagi pembaca. Tapi setiap kali mendengar lagu ini diputar, hatiku serasa terbang ke masa lalu. Aku terdorong dan semakin tergelitik untuk membagikannya denganmu.
Jika engkau bertanya, lagu apakah gerangan kiranya?Â
Hanya sebuah lagu daerah, Diary. Aku pun tidak terlalu pasti apa isi dari syairnya. Tapi aku sangat terkesan, karena yang memperkenalkan lagu ini adalah suami.Â
Suami adalah orang Makassar. Jadi beliau semacam membiasakanku dengan asal-usul orang yang kucintai, waktu itu. Setidaknya, biarpun hanya sebuah lagu daerah.
Judulnya, Garring Apai Nona, ciptaan Kahar. Hs, yang diiringi alunan musik dari Kecapi Makassar (makacapping) dalam langgam pop Makassar.
Nikmat sekali waktu itu, karena kami berdua jauh di rantau. Kami tak mempunyai hiburan lain kecuali handphone kesayangan.