Sebenarnya aku lelaki biasa dan normal seperti pada umumnya. Aku bekerja setiap hari dari pagi sampai sore. Hari minggu tentunya libur. Dan sebagai suami, tentu saja aku sangat menyayangi istriku, Lilis.
Dari gajiku, kami sudah bisa memiliki rumah sendiri sekalipun kecil. Baru-baru ini aku juga membelikan Lilis sebuah gelang emas impiannya. Kebutuhan makan, pakaian, juga sudah kupenuhi.
Rumah tangga kami berjalan normal seperti rumah tangga lain. Bahkan aku merasa kalau Lilis sangat bahagia di dalamnya. Ia sama sekali tak pernah melayangkan protes, bahkan sangat nurut denganku.
Suatu kali, saat kami akan pergi memenuhi undangan pernikahan seorang teman, dari dalam kamar, Lilis muncul dengan gaun merah pemberianku, dengan sangat cantiknya. Lilis tampak anggun memukau.
Sebenarnya, aku senang melihat istriku tampil secantik bidadari dalam cerita imaji. Aku termasuk pemuja setia Lilis sejak masih pacaran sampai sekarang, bahkan saat kami sudah mempunyai dua orang putri.
Tapi untuk memuaskan mata lelaki lain di luar sana, bagiku itu tak mungkin. Aku tak akan mengizinkan istriku menjadi sasaran mata keranjang lelaki hidung belang.
Aku kemudian memintanya mengganti dengan gaun yang lebih sederhana. Dengan rela Lilis mengabulkannya dan masuk lagi ke kamar.
Apakah aku tampak picik?
Entahlah. Aku pun tak mengerti mengapa orang-orang di luar sana rela dan membiarkan saja istri mereka dijamah sembarang mata. Lalu mungkin saja para lelaki juga akan membawanya ke dalam mimpi. Mimpi tentang istri orang lain!
Ini bukan omong kosong.