Mohon tunggu...
Ayu Putri Mungkasih
Ayu Putri Mungkasih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi/Universitas Muhammadiyah Jakarta

Seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2020. Memiliki hobi membaca wattpad, menonton film dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Etika Periklanan terhadap Audiens

26 Juni 2023   20:48 Diperbarui: 26 Juni 2023   21:00 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam mengiklankan dan memasarkan produk maupun jasa, setiap pembisnis pun harus memiliki etika. Banyaknya pembisnis yang berlomba-lomba menampilkan iklan yang menarik dan kreatif ini seringkali melanggar kode etik periklanan. Tentu hal ini menjadi salah satu tantangan bagi pengusaha dalam menjaga hubungan yang baik dengan konsumen dan membangun loyalitas terhadap produk atau jasa mereka. Di tengah pasar yang kompetitif, masyarakat memiliki tuntutan yang tinggi pada perusahaan untuk bertanggung jawab dan berperilaku etis.

Menurut EPI (Etika Pariwara Indonesia) Etika Periklanan adalah ketentuan-ketentuan normatif yang menyangkut profesi dan usaha periklanan yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakkan oleh semua asosiasi dan lembaga pengembangannya. Etika periklanan memiliki peranan penting dalam hubungan antara iklan dan audiens. Ketika berkomunikasi melalui iklan, pengiklan bertanggung jawab untuk mempertimbangkan dan menghormati kebutuhan, hak, dan kepentingan audiens mereka. Ada beberapa alasan mengapa etika periklanan sangat penting terhadap audiens :

1. Kepercayaan dan integritas

Etika periklanan yang baik membangun kepercayaan antara pengiklan dan audiens. Jika iklan tidak jujur, manipulatif, atau mengecewakan, hal itu dapat merusak hubungan dengan audiens dan merusak reputasi merek atau produk yang diiklankan. Etika periklanan yang terjaga membantu membangun integritas dan memperkuat hubungan positif dengan audiens.

2. Penghormatan terhadap kebutuhan dan hak audiens

Etika periklanan mengharuskan pengiklan untuk mempertimbangkan kebutuhan dan hak audiens mereka. Ini berarti menyajikan informasi yang jujur dan akurat tentang produk atau jasa yang ditawarkan, serta memastikan bahwa iklan tidak menyesatkan atau menipu audiens. Etika periklanan juga melibatkan penghormatan terhadap privasi dan keamanan data audiens, serta menghindari penggunaan taktik manipulatif atau memanfaatkan kerentanan mereka.

3. Penghindaran diskriminasi dan stereotip

Etika periklanan melibatkan penghindaran diskriminasi dan stereotip dalam iklan. Iklan yang mempromosikan stereotip negatif atau mencerminkan prasangka dapat merugikan audiens yang menjadi sasaran. Etika periklanan yang baik mendorong inklusi, representasi yang adil, dan menghormati keragaman dalam representasi dan pesan yang disampaikan melalui iklan.

4. Keseimbangan antara kepentingan bisnis dan kepentingan audiens

Etika periklanan mencakup pemahaman bahwa iklan adalah alat komunikasi yang berfungsi untuk mempromosikan produk atau jasa, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan audiens. Iklan yang hanya mengutamakan keuntungan bisnis tanpa memperhatikan kepentingan audiens dapat merugikan hubungan jangka panjang dan citra merek.

5. Keterlibatan positif dan tanggung jawab sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun