"Dih, kata siapa?"
"Kata aku barusan. Udah selesai istirahatnya, aku mau ke atas dulu ada yang harus aku kerjain. Inget, nanti jangan pulang dulu, aku pulang 15 menit agak telat dan kamu harus nunggu aku."
David meninggalkanku sendirian di kantin. Kenapa responnya hanya seperti itu? Aku tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh david, hari ini aku malah sudah izin pulang 1 jam lebih cepat. Jam 5 sore aku sudah harus sampai di rumah sakit. Bayak, kakak angkatku terserang typus dan hari ini giliran aku menjaga Bayak.
Sengaja aku tidak ingin cerita ke David tentang rencanaku hari ini. Bayak mantan David, sebuah masa lalu kelam telah mereka lewati. David sudah menceritakan semuanya, cerita lama memang tapi masih membekas karena cintanya terlalu besar.
***
Rumah Sakit Takana Putra
"Kak, gimana keadaan kakak?"
"Apa sih kamu, ini aku baik-baik aja. Bunda berlebihan ahh. Kemarin kamu typus nggak sampai dibawa ke rumah sakit. Kenapa aku sampai dikasih selang dan diinfus segala?"
Aku terdiam mendengar protes Bayak, itu semua karena jantung yang lemah dan patu-paru yang rusak. Dua organ penting di tubuhnya telah rusak, dokter selalu membuat kedua orangtuaku menangis dengan statementnya medisnya.
Lima belas menit seteah aku sampai di rumah sakit, David menelepon. Aku izin ke Bayak untuk meninggalkannya sebentar..
"APA AKU BILANG TADI SAMA KAMU?!"