Kenaikan minyak dan harga bensin memang sudah membuat perekonomian masyarakat menjadi terganggu.Dimulai dengan kenaikan harga minyak yang membuat masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha kecil menerima dampaknya.
Sedangkan dengan kenaikan bensin akan membuat turunnya perekonomian masyarakat karena mengingat bensin merupakan bahan yang sangat di butuhkan masyarakat untuk menjalankan usaha maupun untuk transportasi.
Kenaikan harga minyak dan bensin bisa terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah banyaknya penimbun sehingga membuat harga minyak dan bensin naik.
Sudah banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng dan bensin seperti menghukum penimbun,memberikan subsidi dan sebagainya.namun tidak terlalu berdampak signifikan.Jika hal ini terus berlanjut maka akan mengakibatkan naiknya inflasi.
Berdasarkan survei dari Bank Indonesia (BI) diperkirakan jika pada minggu ketiga bulan April 2022 akan mengalami inflasi sebesar 0,74 persen secara bulanan.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2022 secara tahun kalender sebesar 1,95% dan secara tahunan sebesar 3,26%, kata Direktur Informasi, Kepala Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan
Junanto Herdiawan juga menjelaskan jika penyumbang inflasi pada bulan April 2022 adalah minyak goreng dan bensin dimana minyak goreng menyumbang sebesar 0,26 persen mtm sedangkan bensin menyumbang 0,18 pers mtm.
Dengan kenaikan inflasi tersebut BI akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas yang terkait untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bukan hanya pemerintah dan BI saja yang memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi namun kita sebagai masyarakt juga memiliki peran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara tidak menimbun minyak dan bensin,menaati peraturan pemerintah,tidak panic buying dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H