Sejatinya dalam menjalani kehidupan, apapun yang sedang kita lakukan, selagi masih berhubungan dengan sesama manusia, maka tidak bisa kita pungkiri bahwasanya akan selalu ada kesalahan.
Manakala kita sedang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, seringkali tanpa kita sadari perbuatan atau pun perkataan yang tidak kita inginkan selalu keluar dengan sendirinya dan kitapun menjadi sungkan walau hanya sekadar mengucapkan kata maaf, karena keegoisan yang tumbuh pada setiap diri kita.
Sehingga kita lebih memilih untuk menjadikan hal tersebut sebagai guyonan agar lawan bicara kita tidak sakit hati, namun yang tidak kita ketahui, sumur kebencian telah kita gali dalam guyonan, maka hari raya adalah waktu yang pas dan kadang kala pula selalu ditunggu-tunggu bagi orang-orang yang merasa bersalah untuk sekadar menyatakan permintaan maaf yang selama ini mereka pendam.
Dengan demikian, perilaku memaafkan kesalahan orang lain sesungguhnya adalah hal yang perlu untuk dilakukan. Memang sulit untuk memaafkan, namun sejatinya perbuatan tersebut ialah sumber kebaikan bagi diri kita sendiri.
Dengan memaafkan kesalahan orang lain, kita seperti sedang menanam padi keihklasan bagi hati kita sendiri. Dan perlu kita ingat, memaafkan memang bukanlah hal yang mudah, namun meminta maaf ialah perilaku yang lebih susah. Tidak semua orang memiliki kesadaran untuk meminta maaf dan tidak semua orang pula dapat dengan senang hati menerima permintaan maaf.
Di hari yang Fitri, sesungguhnya hal-hal yang masygul selalu memiliki kemudahan tersendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H