Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu dari Tri Dharma Dosen di perguruan tinggi. Kerjasama dengan lembaga pemerintah ataupun dunia industri tentu sangat diperlukan untuk memberikan dampak yang lebih luas kepada dua belah pihak. Selain itu, tindak lanjut dari kegiatan ini bisa menuju pada sebuah riset yang berbasis pada kebutuhan komunitas hingga menghasilkan sebuah produk inovasi yang bisa diujicobakan dan diterapkan dalam skala yang luas.
Sebuah kegiatan PKM tahun 2024 dari Tim PKM yang diketuai oleh Dr. Aynin Mashfufah, M.Pd beranggotakan dosen dan mahasiswa S2 Pendidikan Dasar dengan judul Edukasi Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Mendukung Merdeka Belajar bagi Guru Sekolah Dasar telah dilaksanakan pada tanggal 25-27 Juli 2024 d SDN Kalisongo 1 Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Kegiatan ini diselenggarakan dengan pendanaan Hibah PKM Desentralisasi Sekolah Pascasarjana. Kegiatan ini disambut dengan baik oleh Kepala SDN Kalisongo 1, Bapak Toha, S.Pd sehingga kerjasama ini sudah berlangsung selama 2 tahun berturut-turut dan dapat melibatkan para guru dari SDN Kalisongo 1, 2 dan 3 yang berjumlah 20 orang.Â
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Drs. H. Muhammad Saikun Hufron. Beliau sangat mengapresiasi program PKM ini karena tema yang relevan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi guru. Lebih dari itu tersirat harapan agar program ini dapat menjadi program rutin tahunan dan dapat melibatkan seluruh sekolah yang ada dalam 1 gugus. Menurut Korwil, para guru di Gugus Kalisongo sangat membutuhkan program-program yang dapat mengembangkan kompetensi guru dalam pembelajaran khususnya di era Kurikulum Merdeka ini. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang memberikan tantangan cukup besar bagi para guru perlu diseimbangkan dengan kegiatan pelatihan-pelatihan agar penerapannya bisa lebih baik meskipun memerlukan waktu untuk berproses.
Kegiatan PKM ini juga didukung oleh segenap tim yang terdiri dari Dr. Candra Utama, M.Pd., Dr. Riska Pristiani, M.Pd. dan Dr. Ratna Ekawati, M.Pd serta melibatkan mahasiswa Program Studi S2 Pendidikan Dasar Sijah Mariani dan Nurul Fajriyatuz Z. M. Semuanya berperan aktif termasuk membantu para guru selama tahap pendampingan penyusunan instrumen asesmen autentik sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2 di bawah ini.Â
Asesmen merupakan komponen penting sebagai dasar dalam menentukan proses pembelajaran terlepas pembelajaran tersebut berdiferensiasi ataupun tidak. Sebagai contoh, asesmen diagnostik baik kognitif ataupun non-kognitif dapat dilakukan guru untuk memetakan kesiapan belajar, minat dan profil peserta didik. Apakah pembelajaran berdiferensiasi itu sebuah keharusan? Tentu pertanyaan ini dikembalikan kepada seperti apa kebutuhan siswa-siswi Anda. Pada dasarnya pembelajaran berdiferensiasi itu memenuhi kebutuhan subjek belajar dengan aktivitas yang beragam dikarenakan setiap orang punya kecerdasan dan minatnya masing-masing. Perbedaan itulah yang diharapkan mampu difasilitasi oleh guru dengan menghadirkan pilihan aktivitas belajar, media pembelajaran serta produk yang dihasilkannya. Pada prakteknya, guru-guru di lingkungan SDN Kalisongo 1, 2 dan 3 telah menerapkan asesmen diagnostik.Â
Asesmen autentik saat ini menjadi sebuah keharusan karena asesmen ini mampu mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya. Lebih lanjut, asesmen autentik perlu melibatkan peserta didik sebagai subjek belajar dalam penilaian diri.  Prinsip keterbukaan penilaian kepada siswa memberikan kesempatan kepada meraka  untuk melakukan unjuk kerja yang terbaik dan melakukan perbaikan sesuai dengan rubrik penilaian unjuk kerja. Sebagaimana di dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat melakukan diferensiasi produk sesuai minat siswa. namun guru tetap perlu membuat kriteria penilaian meliputi seperti apa kualitas tugas yang diperlukan, konten apa saja yang harus ada di dalam produk, bagaimana proses dalam menyelesaikannya, dan bagaimanakah sifat produk yang diharapkan. Dengan diselenggarakannya kegiatan PKM ini diharapkan mampu memberikan semangat kepada para guru untuk merencanakan dan menerapkan asesmen autentik dalam pembelajarannya dengan lebih baik lagi. Pada kegiatan PKM berikutnya diharapkan bisa berkolaborasi dengan lebih banyak sekolah dengan topik-topik yang berkaitan dengan pemanfaatan aplikasi digital dalam pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H