Ibu Kota Nusantara adalah inisiatif besar pemerintah yang didirikan atas keinginan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Jakarta memperjuangkan berbagai masalah termasuk kemacetan kota, saham udara, dan orang sakit banjir parah. Jakarta, dengan populasi paling padat di dunia, memegang beban administratif, ekonomi, dan sosial yang luar biasa. Pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan dapat mengurangi beban Jakarta dan mendorong “Pembangunan yang Merata”.
Dengan demikian, Nusantara diproyeksikan menjadi kota cerdas dan berkelanjutan yang sangat ditentukan oleh teknologi hijau dan infrastruktur modern. Ini mencakup sistem transportasi umum yang efisien, jaringan energi terbarukan, dan arsitektur yang mencampur ajaran lokal dengan teknologi mutakhir. Nusantara tidak akan menjadi satu-satunya pusat pemerintahan tetapi juga pusat inovasi dan budaya yang mencerminkan Indonesia yang bercampur bersama. Penggunaan "Nusantara” dalam menamai kota itu sendiri membuktikan identitas nasional untuk mencirikan kejayaan masa lalu yang dikenal atas keanekaragaman istilah yang menyatu.
Dengan banyak peluang yang ditawarkan proyek ini, seperti pembangunan ekonomi merata dan penambahannya lapangan kerja,dua tantangan besar terhubung, pembangunan dengan biaya yang luar biasa dan pengaruh terhadap hutan hujan Kalimantan. Namun, dengan perencanaan yang tepat dan keinginannya, Nusantara dapat menjadi contoh kota masa depan. Ibu Kota Nusantara adalah simbol Indonesia yang baru, yang melambangkan suatu masa depan lebih baik, lebih adil, dan lebih seimbang. Nusantara diharapkan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, mencerminkan sikap gotong royong dan keanekaragaman yang sudah menjadi pondasinya sejak awal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H