Mohon tunggu...
LAYLATUL DESIA ROHMAWATI
LAYLATUL DESIA ROHMAWATI Mohon Tunggu... Wiraswasta - WRITERPRENEUR

Dendrophile . Sagitarius . Green

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Makam Tumenggung Wirdjonegoro, Sepenggal Kisah Kekuasaan Mataram Islam di Bumi Kertosono

27 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:15 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beranjak sejenak dari aktivitas di kota saya, kemarin (Selasa, 26 Desember 2023) saya berangkat ke Kecamatan Kertosono berniat mencari nasi pecel untuk makan siang. Namun ketika membuka Google Maps, mata saya tertuju pada satu titik lokasi yakni Makam Tumenggung Wirdjonegoro.

Terletak di Desa Patianrowo Kecamatan Patianrowo Kabuaten Nganjuk, Makam Tumenggung Wirdjonegoro berada di kompleks pemakanan umum yang berada di dalam gang. Dimana, sebelum gang masuk, ada masjid yang biasa digunakan orang untuk rehat sejenak dalam perjalanan. Kesan mistis tidak nampak sama sekali di pemakaman umum ini, meskipun banyak sekali saya temukan makam yang masih menggunakan nisan kuno yang saya pelajari dari literasi diperkirakan makam dengan nisan kuno ini sudah ada sejak abad ke-17.

Doc: Ayla Rohma
Doc: Ayla Rohma

Keterangan dari juru kunci yang saya dapatkan, Tumenggung Wirdjonegoro merupakan Tumenggung terakhir di Kabupaten Kertosono. Ya, pada jaman kerajaan Mataram Islam jabatan Tumenggung setara dengan jabatan bupati atau walikota di masa sekarang.

Saya tidak membaca tulisan kapan Tumenggung Wirdjonegoro lahir dan kapan meninggalnya. Namun dari beberapa literatur yang saya baca, Tumenggung Wirdjonegoro menggantikan RM Sosrodiningrat memimpin Kadipaten Posono setelah RM Sosrodiningrat dianggap tidak bisa membawa kemajuan setelah RT Purwodiningrat dipanggil kembali oleh Mataram Islam (Yogyakarta) untuk ditunjuk menjadi Tumenggung Magetan.

Raden Tumenggung Purwodiningrat sendiri merupakan utusan dari Kerajaan Mataram Islam semasa Paku Buwana memerintah di tahun 1700 Masehi yang diberi tugas untuk mendirikan kota kepatihan (kadipaten) di tepi sungai Brantas. Raden Tumenggung Purwodiningrat kemudian berunding dengan Nur Jalipah yang memiliki pesantren di daerah tersebut untuk membangun kadipaten Posono yang sekarang daerahnya menjadi Desa Pekuncen, Kecamatan Patianrowo. Saat setelah isteri Raden Tumenggung Purwodiningrat meninggal dan dimakamkan di Pekuncen, Raden Tumenggung Purwodiningrat dipanggil kembali ke Mataram lalu dipindah tugaskan menjadi Tumenggung Magetan. Dan Kadipaten Posono dipimpin oleh RM Sosrodiningrat. Isteri dari RM Sosrodiningrat jasadnya juga dikebumikan di Pekuncen.

Sementara untuk Tumenggung Wirdjonegoro sendiri setelah mengetahui perkembangan kadipaten Posono yang kurang begitu baik sepeninggal kepemimpinan RM Sosrodiningrat lantas memindahkan ibukota Kadipaten Posono ke daerah selatan yang sekarang menjadi daerah Kertosono (area stasiun). 

Doc : Ayla Rohma
Doc : Ayla Rohma

Tumenggung Wirdjonegoro dimakamkan di Dusun Mbesok, Desa Patianrowo tidak jauh dari Desa Pekuncen yang sekarang areanya dekat dengan Pabrik Gula Lestari Kertosnono.(*ldr)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun