Mohon tunggu...
Khilliyatuz Zahrina
Khilliyatuz Zahrina Mohon Tunggu... -

suka traveller, pecinta olahraga, hobby nulis, hobby baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Sahabat

6 Maret 2014   04:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kalian merasakan pahitnya perjalanan hidup??
Ketika semua yang kau rasa serba salah,
Ketika semua ucapanmu tiada yang dibenarkan,
Ketika kau merasa membenci seseorang yang menyalahkan ucapanmu..

Ingatlah...
Hidup ini aneh bila tanpa lekuk dan liku
Tak semua jalan yang kau lalui akan mulus
Tak selalu semua yang kau ucapkan diterima
Dan tak selamanya mereka yang menyalahkanmu itu buruk.
Pernahkah kau merasa begitu memerlukan kehadiran mereka dihidupmu??
Ya,
Mereka bukanlah musuh
Justru mereka adalah sahabat kita
Tidakkah kau menyadari betapa berartinya kehadiran mereka disamping kita?

Mereka adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menuntun langkah kita.
Tanpa kalian sadari, mereka begitu berjasa untuk kita.
Mereka selalu mengawasi kita
Dan membenarkan langkah kita ketika kita mulai goyah.
Mereka tak pernah berhenti menasehati kita,
demi kebaikan kita sendiri...                                                                                                                                                   Dan mereka tak pernah lelah untuk memberi dukungan semangat untuk kita
Wahai sahabat yang selalu menuntun gerak langkah kami,
Kalian begitu baik hati
Kalian korbankan waktumu sekedar untuk menasehati kami.
Engkau korbankan lelahmu, rasa kantukmu untuk menguji kami. Kalian korbankan segalanya untuk memberi dukungan kepada kami
Sungguh kami berterima kasih padamu sahabat..

Tapi dengarlah sahabat..
Nasehatilah kami dengan memberi kami sedikit senyumanmu
Kokohkanlah langkah kami dengan sedikit rasa empati
Beri kali senyuman tertulus dari lubuk hatimu.


IngatlahSahabat,

Kami laksana tulang rusuk yang bengkok...
Jika kalian terlalu memaksakan meluruskan kami,
maka kami akan patah..
Tapi tanpa kalian, kami akantetap bengkok.
Nasehatilah kami dengan ucapan yang baik yang mampu diterima semua orang..

Bukan... Bukan demi nama baik kami,
Tapi juga demi namabaik kalian..
Kami pun tak ingin nama baik kalian tercoreng hanya karena ucapan kalian yang saat itu sedang dalam emosi.

Kami sangat membutuhkan sahabat seperti kalian
Sungguh kalian adalah orang-orang yang baik hati
Kami tak tahu apa jadinya gerak langkah kami tanpa bimbingan kalian
Beribu-ribu terimakasih untuk kalian
Wahai sahabat kami yang baik hati
Tetaplah kalian menjadi sahabat kami
Yang setiamembimbing gerak langkah kami
Hanya satuyg kami minta wahai sahabat..
Tersenyumlah untuk kami
Lupakan ego yang berkecamuk dalam diri...
Disini kami sedang hendak menyatukan puing - puing kaca yang hampir retak,
Dan kalian lah "lem" kami...
Kalian lah yang  kami butuhkan.
Senyum kami mengembang untuk kalian sahabat...
Kami terima kalian dengan tangan terbuka
Mari bersama - sama mencari sebuah kebenaran,
dan ingatlah bahwa aku sayang kalian sahabat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun