Mohon tunggu...
Ayla Sinartie
Ayla Sinartie Mohon Tunggu... -

tentang teater,\r\ntentang tari,\r\ntentang kopi,\r\ntentang senja,\r\ntentang embun,\r\ntentang pernik malam,\r\ntentang sejuk pagi,\r\ntentang salam hangat matahari,\r\ntentang tinggi,\r\ndan, semua tentang aku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sempat

22 Mei 2011   17:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

titik nol ku di atas kepalamu.

meledak dan berontak,

bagai debu terbawa angin lalu.

semua jadi semu terbias abu-abu,

di pundak langit ungu.

sejenak jemu menunggu kian laju.

kemudian itu...

tapak-tapak bisu diatas batu.

ku ikuti tanpa lagi ba-bi-bu.

semoga kembali satu.

meski sempat retak di ujung kuku waktu.

(04 mei 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun