titik nol ku di atas kepalamu.
meledak dan berontak,
bagai debu terbawa angin lalu.
semua jadi semu terbias abu-abu,
di pundak langit ungu.
sejenak jemu menunggu kian laju.
kemudian itu...
tapak-tapak bisu diatas batu.
ku ikuti tanpa lagi ba-bi-bu.
semoga kembali satu.
meski sempat retak di ujung kuku waktu.
(04 mei 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H