Usia sekolah dasar adalah masa di mana anak-anak mulai membangun kemampuan sosial dasar seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Jika masalah seperti bullying atau kesulitan interaksi sosial tidak ditangani, hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan tersebut.
2. Mencegah Masalah Jangka Panjang
Anak-anak yang menghadapi masalah sosial emosional tanpa penanganan berisiko mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, atau perilaku antisosial di masa remaja dan dewasa. Penanganan dini dapat membantu mencegah risiko ini.
3. Mendukung Prestasi Akademik
Anak-anak yang merasa aman secara emosional dan memiliki hubungan sosial yang positif cenderung lebih fokus dan termotivasi dalam belajar. Mengatasi isu sosial emosional dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Rekomendasi untuk Guru dan Sekolah
Untuk mendukung siswa dalam menghadapi isu sosial emosional, guru dan sekolah dapat menerapkan beberapa langkah berikut:
1. Menerapkan Program Pembelajaran Sosial dan Emosional (SEL)
Program SEL bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional siswa melalui pembelajaran langsung maupun integrasi dalam kurikulum. Beberapa keterampilan yang diajarkan dalam SEL meliputi:
- Mengelola emosi secara sehat.
- Membangun hubungan yang positif.
- Mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
2. Membentuk Lingkungan Kelas yang Inklusif
Lingkungan kelas yang inklusif mendorong siswa untuk merasa diterima, dihormati, dan dihargai, terlepas dari latar belakang mereka. Guru dapat:
- Membiasakan diskusi terbuka tentang pentingnya menghormati perbedaan.
- Membentuk kelompok kerja yang melibatkan berbagai siswa untuk mendorong kerja sama.