Mohon tunggu...
Ayi Purwati
Ayi Purwati Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Bukan Mengganti

10 Mei 2013   09:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak kecil mengadu kepada ibunya kalau kepalanya sakit, lantas sang ibupun membawa si anak untuk mengobatinya ke dokter umum. Ini adalah ilustrasi umum, apabila kita memiliki permasalahan kemudian kita berusaha memecahkannya. Lalu apakah sang dokter menyuruh si anak ganti kepala baru? atau yang paling ekstrim ganti kepala saja agar sang anak tidak sakit kepala lagi??

Kalau kita meng-analogikan dengan ilustrasi anak di atas, seharusnya permasalahn penghapusan KRL Ekonomi gerbong KRL Ekonomilah yang diperbaiki kualitasnya entah diperbaiki atau diganti dengan gerbong baru dan bukannya lantas KRL Ekonomi dihilangkan. Sama saja sang dokter bukannya mengobati sakit kepala tapi sia anak harus menghilangkan kepalanya saja.

Belum lagi statement dari pejabat KAI terkait yang menyatakan "Kami itu prioritas keselamatan. Kalau masalah keselamatan dan biaya memang tidak akan pernah nyambung. Kita tidak bisa memungkiri KRL ekonomi tak layak beroperasi, menyangkut keselamatannya dulu,".

Sebagai orang yang mampu berpikir jernih dan logis, saya sangat berusaha untuk mengerti namun tetap tidak bisa mengerti langkah penyelesaian masalah yang diajukan.

Mungkin juga ini salah satu satu 'terobosan' untuk meningkatkan pelayanan versi pengelola. Mungkin juga pengguna KRL itu pasti banyak yang setuju menurut versi mereka (lagi). Menurut 'kacamata' mereka adalah berangus jenis kereta yang tidak memberikan kontribusi (dengan tidak membeli tiket). Keyakinan mereka sangat tinggi sebab pengguna KRL selalu menurut berapapun kenaikkan tarif tiketnya. Dan memang ternyata hingga saat ini ga ada yang ribut lagi soal harga tiket kan?

Terakhir, adalah sebuah statement resmi di media online dari pimpinan PT KAI bahwasanya pengguna KRL ekonomi mengalami penurunan terus sedangkan pengguna KRL AC mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tahu ga sih, turunnya jumlah pengguna KRL Ekonomi itu dikarenakan jumlah perjalanannya dikurangi oleh PT KAI sendiri, dan kenaikan pengguna KRL AC itu juga karena jadwalnya bertambah dan menggantikan jadwal KRL Ekonomi. Yang bikin lucunya lagi, DATA ini merupakan salah satu indikator dalam upaya menghapus KRL Ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun