Mohon tunggu...
Ayik Mardiansah
Ayik Mardiansah Mohon Tunggu... Freelancer - Project Officer di Jabar Digital Service

Saya seorang project officer di jabar digital service, menangani project dan program transformasi digital di jawa barat.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Pengembangan Sistem ID Digital di Indonesia

5 Agustus 2024   12:07 Diperbarui: 5 Agustus 2024   12:30 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Secara umum, Indonesia telah melakukan langkah signifikan dalam mengembangkan sistem ID digital, terutama dengan adanya e-KTP. Namun, jika dibandingkan dengan beberapa negara maju, masih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan.

Aspek yang Perlu Ditingkatkan di Indonesia

  • Keamanan Data: Meskipun telah ada upaya untuk mengamankan data, namun kasus pencurian identitas dan kebocoran data masih sering terjadi. Negara-negara maju seperti Singapura telah menerapkan sistem keamanan yang lebih canggih dan berlapis untuk melindungi data pribadi warganya.
  • Interoperabilitas: Integrasi antara berbagai sistem pemerintah dan swasta masih belum optimal. Di beberapa negara, sistem ID digital sudah terintegrasi dengan berbagai layanan, seperti perbankan, kesehatan, dan transportasi.
  • Aksesibilitas: Meskipun e-KTP telah didistribusikan secara luas, namun masih ada kendala akses bagi masyarakat di daerah terpencil. Negara-negara lain telah mengembangkan solusi inovatif, seperti penggunaan ponsel pintar dan biometrik, untuk memperluas aksesibilitas.
  • Pemanfaatan Data: Data yang terkumpul dari sistem ID digital belum dimanfaatkan secara optimal untuk memberikan layanan yang lebih personal dan efisien kepada masyarakat. Negara-negara lain telah berhasil memanfaatkan data untuk mengembangkan kebijakan publik yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Contoh Negara dengan Sistem ID Digital yang Baik

  • Singapura: Singapura memiliki sistem SingPass yang sangat terintegrasi dan aman. Sistem ini memungkinkan warga negara untuk mengakses berbagai layanan pemerintah dan swasta hanya dengan satu akun.
  • Estonia: Estonia dikenal sebagai negara digital terdepan di dunia. Sistem e-Residency mereka memungkinkan warga negara asing untuk memiliki identitas digital dan menjalankan bisnis di Estonia secara online.
  • Denmark: Denmark memiliki sistem NemID yang sangat aman dan mudah digunakan. Sistem ini digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari login ke layanan pemerintah hingga melakukan transaksi online.

Pelajaran yang Dapat Diambil

  • Fokus pada Keamanan: Keamanan data harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan sistem ID digital.
  • Tingkatkan Interoperabilitas: Sistem ID digital harus terintegrasi dengan berbagai sistem yang relevan untuk memudahkan akses masyarakat.
  • Perluas Aksesibilitas: Sistem ID digital harus mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.
  • Manfaatkan Data Secara Bijak: Data yang terkumpul harus dimanfaatkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, namun dengan tetap memperhatikan privasi dan keamanan data.

Teknologi Keamanan Data Modern

Dalam era digital saat ini, keamanan data menjadi semakin krusial. Berbagai teknologi telah dikembangkan untuk melindungi data sensitif dari ancaman siber. Berikut adalah beberapa teknologi yang sering digunakan:

Blockchain

  • Desentralisasi: Data tidak tersimpan di satu tempat pusat, melainkan tersebar di banyak komputer dalam jaringan.
  • Transparansi: Semua transaksi terekam dalam blockchain dan dapat diverifikasi oleh semua peserta jaringan.
  • Keamanan: Menggunakan kriptografi yang sangat kuat untuk mengamankan data.
  • Ketidakberubah: Data yang sudah tercatat dalam blockchain sangat sulit untuk diubah atau dihapus.
  • Penerapan: Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan catatan transaksi yang tidak dapat diubah, seperti mata uang kripto, rantai pasok, dan sistem voting.

X-Road

  • Federasi Data: Memungkinkan berbagai organisasi untuk berbagi data secara aman dan terkendali.
  • Standarisasi: Menggunakan standar terbuka untuk interoperabilitas antar sistem.
  • Keamanan: Menerapkan mekanisme otentikasi yang kuat dan enkripsi data untuk melindungi informasi sensitif.
  • Penerapan: Cocok untuk integrasi sistem pemerintah, layanan kesehatan, dan sektor publik lainnya.

Kriptografi

  • Enkripsi: Mengubah data menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang tepat.
  • Hashing: Menghasilkan nilai unik (hash) dari suatu data. Perubahan sekecil apapun pada data akan menghasilkan hash yang sangat berbeda.
  • Digital Signature: Memverifikasi identitas pengirim dan integritas data.

Zero Trust Architecture

  • Verifikasi Setiap Akses: Tidak mempercayai perangkat atau pengguna secara default, melainkan memverifikasi setiap permintaan akses.
  • Segmentasi Jaringan: Membagi jaringan menjadi segmen-segmen kecil untuk membatasi dampak jika terjadi pelanggaran keamanan.
  • Mikrosegmentasi: Membagi jaringan lebih lanjut menjadi segmen yang lebih kecil untuk meningkatkan keamanan.

Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning

  • Deteksi Ancaman: AI dapat digunakan untuk menganalisis pola lalu lintas jaringan dan mendeteksi anomali yang mengindikasikan adanya serangan siber.
  • Respon Otomatis: Sistem dapat merespons ancaman secara otomatis, seperti memblokir IP yang mencurigakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun