Kamu pernah gak bermain pura-pura? Bermain pura-pura itu seperti ketika seorang artis ato aktor berakting di depan kamera. Peran apapun kudu dikuasai, mau jadi baik, jahat, jelek, lucu, tolol ato apalah...sesuai skenario sutradara. Pernah kan kalian bermain pura-pura?! Pasti pernah deh.. Iya kan pernah?! Tuh kan...pernah kan...!!!
Sama kayak aku, karena tuntutan pekerjaan sebagai pengajar, membuatku mau tak mau selalu bermain pura-pura. Kenapa begitu? Ya iyalah begitu, karena gak mungkin banget kan aku bermain bareng anak-anak dengan kondisi lusuh, kening berkerut, muka sedih, apalagi mata bengkak habis nangis (haha...kalo mata panda sih iya, efek keseringan tidur larut malam ^_^). Yang anak-anak tau itu mereka datang ke sekolah dengan ceria, disambut dengan ceria juga, sampe mereka masing-masing dijemput orang tuanya juga tetap ceria. Sesimpel itulah anak-anak.
Dengan orang dewasa tak bisa sesimpel itu, ada saatnya kita bermain pura-pura meski ada saatnya juga kita to njleb point. Sering kan kita pura-pura “I’m fine” padahal enggak...karena memang tak semua masalah bisa kita share begitu saja. Kita juga pasti pernah pura-pura menyukai sesuatu untuk tidak mengecewakan orang lain ato agar lebih diterima oleh orang lain. Pura-pura enjoy saat bersama seseorang padahal belum tentu demikian. Pura-pura gak peduli padahal dalam hati beda banget. Asal jangan pura-pura miskin, pura-pura sedih, pura-pura sakit, pura-pura teraniaya...karena setiap ucapan adalah doa. Katanya begitu
Kalo saat ini sih aku lagi seneng bermain pura-pura, pura-pura lugu biar yang lagi bohong makin ketauan bohongnya dan pura-pura bodoh padahal iya...ehh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H