Mohon tunggu...
Ayik Astrid
Ayik Astrid Mohon Tunggu... -

Menulis itu seru ^_^

Selanjutnya

Tutup

Money

Insomnia Membawa Berkah

5 Oktober 2013   23:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:56 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang pernah terserang insomnia? Waaahhh...yang tunjuk jari banyak banget...hehehe. Aku juga pernah mengalami insomnia selama dua tahun lebih, baru bisa tidur setelah jam 02.00 dan bangun jam 04.00 ato jam 05.00 pagi. Begitu setiap hari tapi aku tetap beraktivitas seperti biasa tanpa rasa ngantuk yang berarti. Tapi yang pasti, badan makin kurus dan kantung mata yang makin aduhai pun jadi dampak yang dominan akibat waktu tidur yang minim.

13809891301882619252
13809891301882619252
Lalu apa ya yang biasa kulakukan sambil menunggu kantuk? Aku tipe orang yang males baca buku dan waktu itu selular belum bisa buat internetan, jadi gak bisa tuh Facebook-an, Twitter-an, Whatsapp-an, Line-an atau browsing berita-berita (dan gosip-gosip hihihi...). Jam segitu juga mana ada yang masih melek buat diajak SMS-an. Sampe suatu malam, aku iseng bongkar-bongkar peralatan ketrampilanku (kebetulan aku suka bikin ketrampilan dari aneka benda), dan nemu beberapa lembar kain flanel. Akupun mencoba bikin kartu ucapan, gantungan kunci dan magnet kulkas dari flanel, hasilnya...lumayanlah buat pemula.

Dari iseng itu, aku jadi keranjingan bikin pernik-pernik yang bisa kubuat dari kain flanel, barang yang sudah jadi aku bagi ke keponakan-keponakan sampe pada suatu saat ada yang usul,”Kenapa tidak dijadikan bisnis aja?”. TING....betul juga.. Aku pun jadi rajin ke toko buku, bukan untuk beli buku tapi baca-baca buku tentang flanel dan nyontek aja model benda-benda yang bisa dibuat dari flanel dan cara membuatnya. Curang ya...hihihi....

Tak disangka, banyak yang suka dengan pernik-pernik buatanku, jadi makin PD buat bikin model-model lain, makin berani matching-in warna, dan beberapa buku tentang flanel pun kubeli karena kebutuhan untuk lebih inovatif. Akupun mulai berani menerima pesanan sesuai request pelanggan atau pesanan dalam jumlah banyak, meski agak kerepotan karena aku harus bekerja di luar rumah dan ada beberapa kegiatan yang harus kulakukan.

13809892521662458844
13809892521662458844

Belajar membuat pola beberapa bentuk yang rumit, membuat katalog produk, browsing desain produk flanel dari luar negeri yang bisa kuaplikasikan ke produk sampe pada akhirnya, aku memberanikan diri merekrut satu asisten untuk membantuku menyelesaikan semua orderan. Si mbak asisten kebagian tugas jahit menjahit sedangkan desain dan pilihan warnanya tetap aku yang menentukan.

Alhamdulillah, orderan lancar banyak pelanggan yang puas dengan orderan atau request nya meski demikian aku selalu meminta kritik dan saran agar produkku semakin baik dan inovatif. Beberapa pameranpun kuikuti, meski berskala kecil setidaknya makin banyak yang mengenal produkku dan beberapa malah berminat menjadi reseller produk buatanku.

Beberapa waktu yang lalu ada wartawati sebuah koran yang berniat mewawancaraiku untuk dimuat di salah satu kolom...hehehe...sedikit gak PD karena masih banyak yang lebih kreatif dan sukses daripada aku tapi it’s ok lah, itung-itung sarana promosi gratis juga. Sebelumnya pernah juga syuting suatu acara di salah satu tv lokal, dari situlah aku jadi makin percaya diri kalo aku bisa mewujudkan mimpi punya bengkel flanel sendiri. Aamiin...

13809903481531192200
13809903481531192200
13809903831296707345
13809903831296707345
13809904281504982231
13809904281504982231

*Tulisan ini dibuat sebenernya untuk diposting di Kompasiana Freez #hobijadibisnis, tapi berhubung gak liat tanggal tayangnya....ya sudah diposting di sini saja ^_^*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun