Mohon tunggu...
Arif Yupiter Gulo
Arif Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Penulis-Pendeta

Penulis-Pendeta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terimalah Roh Kudus (Yoh.20:19-23)

24 Mei 2023   06:54 Diperbarui: 24 Mei 2023   07:07 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pdt. Arif Yupiter Gulo, M.Th. (Pdt Jemaat BNKP Lotu, Resort 34. dokpri

Tema yang diketengahkan, "Terimalah Roh Kudus". Berbicara tentang menerima Roh Kudus maka berguna untuk menghadirkan damai sejahtera dan memampukan untuk melayani serta mengampuni. Berdasarkan hal itu, itulah yang dijelaskan dalam nas ini.

Nas yang telah dibaca menunjukkan peristiwa yang luar biasa. Peristiwa tersebut ditandai dengan ketakutan para murid terhadap orang-orang Yahudi pada saat itu. Akibat dari ketakutan itu mereka mengurung diri di salah satu tempat dengan pintu terkunci. Tentu tempat ini tidak diketahui oleh orang banyak sebab bila diketahui maka itu bukan menyembunyikan diri. Bahkan, siapapun yang ingin masuk ketempat persembunyian itu tidak akan bisa masuk sebab pintu dikunci dengan kuat.

Namun ditengah-tengah ketakutan mereka di tempat itu maka Yesus berdiri di antara mereka. Pertanyaannya adalah darimana Yesus tahu tempat itu? Dan di mana Yesus lewat padahal pintu sudah tertutup dan terkunci?

Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Oleh karena Ia adalah Allah maka Ia tidak dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian Ia ada di mana-mana.

Yesus mengetahui yang dialami para murid-muridNya. Itu sebabnya Ia datang guna menguatkan dan  supaya tidak terlena dan dikuasai oleh ketakutan yang dapat membahayakan para murid. KehadiranNya menghadirkan damai sejahtera dengan mengatakan kepada para murid-muridNya, "Damai Sejahtera bagi kamu."

Apapun ketakutan kita sehingga pikiran kita tidak tenang. Keberadaan kita tidak nyaman dan tidak ada kedamaian. Tentu kita tidak takut dan kuatir sebab Allah kita bukan Allah yang terbatas, Ia datang menghadirkan damai sejahtera bagi kita.

Selain itu, Yesus meneguhkan keyakinan para murid-muridNya dengan memperlihatkan tangan dan lambungNya. Para murid-muridNya melihat dan menyentuhNya maka suasana berubah seketika menjadi suasana yang penuh sukacita karena langsung melihat wajah Yesus dengan mengatakan sebagai Tuhan. Bila Yesus tidak menghampiri dan hadir di tengah-tengah mereka maka kita tidak tahu sampai kapan mereka dikuasai oleh ketakutan. Namun Yesus tidak membiarkan murid-muridNya mengalami ketakutan yang berkepanjangan. Ia hadir membawa sukacita.

Tentu hal itu menegaskan bagi kita bahwa Yesus tidak membiarkan kita mengalami masalah dan pergumulan yang berkepanjangan,  Ia akan datang menghadirkan kita sukacita. Untuk itu, bila Yesus ada di tengah-tengah masalah dan pergumulan kita maka suasana bisa berubah menjadi suasana yang penuh sukacita. Itu sebabnya Paulus berkata, bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan. (Fil.4:4).

Kemudian Yesus menegaskan sekali lagi dengan menyatakan, Damai sejahtera bagi kamu. Setelah itu, Ia menjelaskan bahwa sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu. Setelah Yesus memberikan damai sejahtera maka Ia mengutus para murid-muridNya guna untuk memberitakan tentang keselamatan. Yesus kembali ke sorga yang meneruskan pelayanan adalah para murid-muridNya. Yesus tidak menginginkan penyampaian keselamatan berhenti tetapi terus dikobarkan dan disampaikan kapan pun di mana pun.

Yesus tidak hanya mengutus begitu saja. Namun Ia memberikan pertolongan melebihi kekuatan dan kemampuan manusia yaitu Roh Kudus. Upaya menghadirkan Roh Kudus bagi murid-muridNya dengan ungkapan, Meniupkan atau mengembusi yang menunjukkan bahwa Yesus memindahkan dan menempelkan serta meletakkan Roh Kudus bagi murid-muridNya. Peranan Roh Kudus berguna untuk memberikan kemampuan untuk melayani, bahkan memampukan melewati masalah dan tantangan yang dihadapi kelak dalam melayani. Selain dari peranan itu lebih tegas Yesus mengatakan, jika para murid-murid menerima Roh Kudus maka para murid memiliki kuasa untuk mengampuni. Jika para murid-murid tidak mengampuni orang maka Allah tidak mengampuni juga orang tersebut.
Tentu kuasa itu sudah kita terima yaitu Roh Kudus. Oleh karena itu, kita terpanggil untuk mengampuni orang lain. Mengampuni itu jalan masuk untuk menerima keselamatan. Mengampuni adalah memutuskan mata rantai perseteruan, kebencian, iri hati, dengki. Mengampuni memperlihatkan kasih melebihi dari segalanya karena menutupi segala kesalahan dan kesilafan yang telah dilakukan. Mengampuni mempersatukan perbedaan dan ketidakharmonisan. Mengampuni mempererat persaudaran dan persahabatan yang baik antara sesama.

Dengan demikian terimalah Roh Kudus guna menguatkan dan meneguhkan tatkala mengalami ketakutan dan kekuatiran sehingga menghadirkan damai sejahtera dan sukacita serta memberikan kuasa untuk melayani dan mengampuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun