Mohon tunggu...
Fariz Huzairi
Fariz Huzairi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Untuk keindahan yang tak pernah mati, dan kesetiaan yang meski tak memiliki.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Kabar Duka Membunuh Malam Pertama

6 Desember 2011   10:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:45 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

telah habis terhapus senja

terpupuk rindu, cintaku

setelah sang mentari garang kunikmati lara

di langit sendu menatapku

Kasih,

sesungguhnya bulan purnama itu ada

dan malam senantiasa bersenandung

di syahdunya senyuman,

di tepian rindu yang hampir berkilauan

semua itu ada!

Di indahnya kisah yang kini berakhir, seketika.

Kasih,

bukan malam pertama yang kunikmati kini

pun sang rembulan, tak kuasa bersinar untukku

sebab ragamu kini tak lagi menyimpan jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun