Mohon tunggu...
Aye Sudarto
Aye Sudarto Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja soaial, Pengajar

Magister Ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Evaluasi Team PBK Kerja Layak PRT

2 Agustus 2017   14:27 Diperbarui: 2 Agustus 2017   14:32 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Independen yang terdiri dari evaluator ketenagakerjaan dari luar negeri bertemu dengan team Pemantauan Berbasis Komunitas kelurahan iring Mulyo Kota Metro

Kedatangan Ruth Bowen dan Mei Zegers, dua konsultan ketenagakerjaan yang berasal dari Vietnam dan Swiss, bertujuan untuk melakukan evaluasi atas program promote International Labour Organization (ILO) pada hari Kamis, 27 Juli 2017. Kedua konsultan senior tersebut menanyakan efektivitas Pemantauan Berbasis Komunitas (PBK)  yang  telah dilakukan.

Ana Miswati salah seorang anggota PBK menjawab pertanyaan team evaluator menyatakan:PBK telak membangun  Kesadaran masyarakat tentang urgensi pemantauan dan monitoring PRT.  Kesadaran majikan yang dengan inisiatif sendri melapor pada RT dan memberikan data PRT menunjukkan bahwa ada perubahan kesadarn masyarakat.

Team PBK menjadi kader pengawasan tenaga kerja yang ada di masyarakat. Ini merupakan komitmen pengawas Ketenagakerjaan provinsi lampung.Team PBK sebagai team monitoring dan pengawasan tenaga kerja di wilayahnya berkomitmen bersama mengembangkan pengawasan terhadap keberadaan tenaga kerja diwilayah Iringmulyo dengan dituangakan dalam surat kesepakatan bersama. Demikain Nyoman Darmandi, Koordnator PBK.

2-59817e8f398b202df40f0c23.jpg
2-59817e8f398b202df40f0c23.jpg
Kedepan tim PBK bisa terus bergerak karena ada support dari pekerja sosial anak pada dinas Tenaga kerja Kota Metro yg eksisting.Sistem rujukan dan penanganan kasus dah berjalan.  Peksos anak sudah ada walapun personilnya masih kurang.  Team PBK dapat berjejaring dg peksos dalam penanganan kasus. dah ada posko dan sekretariat bersama team PBK yg berada di RW 09.demikian Taufik Chalil sebagai team PBK dan unsur pemuda menjawab pertanyaan team evaluator.

Dalam lanjutan evaluasi Sudarto menyampaikan bahwa: Team Promote Mampu Mendorong dan Menghidupkan Gugustugas KLA Kota Metro, Forum anak dapat eksis dan anngota forum anak terpilih dalam pertukaran pelajar ke Rusia.

Kesungguhan Pemda Kota Metro untuk menjadikan Metro Kota layak Anak sudah dibarengi dengan: Masukknya KLA kedalam RPJMD Kota Metro, Pengesahan perwali RAD dan masukkan BPTA  dan Pekerja Anak kedalam RAD. Sudah masukknya RAD KLA kedalam lis Prolegda tahun 2018.

110 Sekolah di kota metro sudah mencanagkan Sekolah Ramah Anak di awal tahun 2017. Kampanye media yang berkesinambungan dapat membangun kesadaran masyarakat dalam mendorong kerja layak dan melaporkan pekerjanya ke team PBK. Kampanye media  secara pasti mampu merubah penyebutan pembantu menjadi pekerja.

Team PBK mampu eksis dalam melakukan monitoring dan pemantauan PRT. Serta bersinergi antara PBK dengan peksos dinsos untuk kegiatan penangan PRT Anak.. Sistem rujukan kasus sudah berjalan baik, melalui peksos dinas Sosial maupun yang P2TP2A Kota metro.

User PRT dari kelas menengah yg tadinya dipikir tidak akan menerima praktik PBK, ternyata menerima.  Sudah ada kesadaran masyarakat pengguna PRT untuk melaporkan PRT ke team PBK.

Rekomendasi kedepan: (1). Peningkatan ketrampilan PRT melalui pelatihan keterampilan dan sesi edukasi yang bisa direplikasi oleh pemerintah, (2). Pemantauan PRT berbasis komunitas bisa diperluas dan direplikasi di wilayah yang merupakan lokasi PRT bekerja, (3). Inisiasi pengorganisasian PRT di wilayah baru dan penguatan organisasi PRT yang sudah ada, (4). Advokasi kebijakan baik di tingkat pusat dan daerah untuk perlindungan PRT dan penghapusan PRTA.

Masih banyak waktu untuk mengedukasi PRT dan masyarakat agar berdaya, peduli  dan berjuang untuk kondisi kerja layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun