Mohon tunggu...
Ayesha Rahmi Salsabila
Ayesha Rahmi Salsabila Mohon Tunggu... mahasiswi -

Seorang calon sarjana komunikasi 2018 dari Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Yang dimana pada tahun 2015 ini baru memulai belajar di Fakultas ilmu Sosial dan Humaniora dengan jurusannya ilmu komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecacatan yang Menjadi Simbol Keunikan

29 Desember 2015   17:09 Diperbarui: 29 Desember 2015   17:34 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Hello..para pembaca setia Kompasiana..Dalam artikel saya kali ini, saya akan membahas mengenai salah satu daya tarik yang dimiliki oleh seorang manusia, dimana tidak semua orang memilkinya hanya dan sebagian dari umat manusia saja yang memlikinya.

“Lesung Pipi” Yap.. setelah sekian lama saya, akhirnya saya dapat mengetahui secara detail dan terperinci mengenai apa saja penyebab timbulnya lesung pipi , dan mengapa bisa menjadi daya  tarik dan juga simbol keunikan tersendiri di kalangan umat manusia.

Pada dasarnya pasti setiap orang mempunyai daya tarik tersendiri dari dalam diri mereka masing-masing. Tapi siapa yang tak tahu dengan sebuah lekukan kecil di pipi ,atau yang lebih sering kita sebut dengan lesung pipi atau lesung pipit,yang mungkin sudah sangat famous kita dengar di kehidupan kita.

Dan mungkin begitu kita mendengar kata itu langsung terbesit di pikiran kita adalah salah satu dari sebuah daya tarik atau sebuah keunikan ang terdapat dari dalam diri seorang manusia. Dan mungkin ada sebagian orang yang beranggapan, bahwa setiap orang yang mempunyai lesung pipi atau lesung pipit itu dianggap menarik dan juga dianggap unik, karena mempunyai daya tarik dan keunikan tersendiri dari dalam dirinya karena lekukan kecil tersebut.

Seorang dokter ahli bedah plastik yang cukup terkenal yaitu Dr.Joel Pessa mengatakan tentang teorinya bahwa lesung pipi atau lesung pipit tersebut terjadi akibat adanya kecacatan dalam otot utama,yang dimana otot utama tersebut biasa kita sebut dengan Zygomaticus, dimana otot utama atau zygomaticus itu mempunyai ukuran yang jauh lebih pendek dari biasanya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa otot zygomaticus tersebut patah dan terbagi menjadi dua dan menjadi dua lekukan kecil yang terdapat di pipi seseorang, dan yang biasa disebut dengan lesung pipi atau lesung pipit. Dan pada umumnya orang yang mempunyai lesung pipi itu mempunyai dua lekukan kecil di pipinya, Dan memang minoritas orang-orang yang mempunyai satu lekukan saja di pipi mereka.

Selain dari kecacatan system otot, terdapat faktor lain dari pembentukan lesung pipi atau lesung pipit,yaitu faktor genetik atau keturunan, jadi jika salah satu dari ayah,ibu,nenek maupun kakek kita mempunyai lesung pipi kemungkinan kita juga bisa memiliki dua lekukan kecil tersebut,tetapi kemungkinan ini juga bisa tidak terjadi pada seseorang, karena faktor mutasi secara spontan dalam sebuah keluarga. Meskipun kecacatan system otot adalah salah satu faktor terbentuknya lesung pipi atau lesung pipit tersebut,tak sedikit dari orang-orang menginginkan lesung pipi atau lesung pipit tersebut, karena dengan adanya lesung pipi atau lesung pipit tersebut menjadikan seseorang akan memiliki daya tarik tersendiri atau keunikan tersendiri.

Selain faktor pembentukan dua lekukan kecil tersebut, tentunya kita juga sering mendengar tentang mitos yang berhubungan dengan lesung pipi tersebut. Yaitu cabe. Mengapa cabe? Ya,Orang –orang terdahulu yang menginginkan anaknya mempunyai dua lekukan kecil di pipi mereka pasti menggunakan cabe, yang konon jika cabe itu diberikan di kedua pipi anak tersebut, maka akan terbentuk dua lekukan tersebut seiring berjalannya waktu.

Mungkin hanya sedikit saja pembahasan yang dapat saya bagi kepada para pemabaca mengenai lesung pipi.

Entah dari mana ide ini bisa datang dan mendorong saya untuk menuliskan di dalam sebuah artikel ini, dan mungkin faktor utamanya karena saya salah satu dari sebagian yang memiliki kecacatan yang menjadi simbol keunikan tersebut.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun