Mohon tunggu...
Ayesha Rahmi Salsabila
Ayesha Rahmi Salsabila Mohon Tunggu... mahasiswi -

Seorang calon sarjana komunikasi 2018 dari Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Yang dimana pada tahun 2015 ini baru memulai belajar di Fakultas ilmu Sosial dan Humaniora dengan jurusannya ilmu komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kedung Pedut, Air Terjun Dua Warna

28 Desember 2015   20:03 Diperbarui: 28 Desember 2015   20:11 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini saya mau berbagi secuil dari pengalaman saya lagi tentang beberapa objek wisata yang sudah pernah saya kunjungi di daerah Provinsi DIY ini.

Apakah para pembaca sudah pernah mendengar kabupaten yang bernama Kulon progo?

           Ya, Kulon progo merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dan Wates sebagai ibu kota dari kabupaten Kulonprogo. Jarak Kulon progo dari kota Jogjakarta hanya berjarak kurang lebih 25 kilometer yang sekiranya dapat ditempuh selama kurang lebih 51 menit jika tidak terdapat terhambatan.

            Di setiap daerah tentunya mempunyai beberapat tempat wisata yang indah bukan? dan dapat dikunjungi, sama halnya dengan daerah Kabupaten Kulonprogo ini sendiri. Mungkin ketika kita mendengar daerah Kulon progo ini yang sering kita dengar dan yang terbesit di pikiran kita adalah wisata Kalibiru, yang mana wisata ini sangat terkenal dengan pemandangan indah waduk dan bukitnya yang tentunya dapat kita lihat dari gardu pandang yang berdiri kokoh di kalibiru tersebut. Namun di Kulon Progo ini kita dapat menemukan berbagai macam objek wisata lain yang dapat kita kunjungi seperti : Wisata Waduk sermo, Puncak Suroloyo, Pantai Glagah, dan terdapat pula berbagai macam curug seperti curug setawing, Sidoharjo , Grojogan watu Jonggol dan masih banyak lainnya.

Tetapi pada kesempatan kali ini saya akan mengulas tentang wisata air terjun Kedung Pedut yang mana terkenal dengan air terjun yang memiliki dua warn, sungguh menarik bukan ?

Berakit-rakit kehulu berenang- renang ketepian, bersakit- sakit dahulu bersenang-sennag kemudian. Mungkin pantun tersebut cocok dengan perjalanan saya waktu itu, ya memang tidak mudah untuk menempuh perjalan menuju tempat wisata air terjun Kedung pedut tersebut tetapi semuanya akan terbayar dengan keindahan air terjun dua warna setelah kita mencapai tempat tersebut. Memang tidak sama dengan jalan yang kita tempuh di daerah perkotaan yang panas, dan padat dengan berbagai macam kendaraan. Namun disini berbeda begitu keluar daerah perkotaan, kami di sambut dengan sejuknya udara di daerah tersebut karena kanan dan kiri kami hanya terdapat berbagai macam jenis pohon, tetapi jalan yang berliku, dan juga terjal dengan tikungan yang amat tajam menemani sepanjang perjalan. Tapi hal tersebut tidak menjadi kendala untuk tetap menuju tepat yang kita inginkan.

Setelah menempuh perjalanan tersebut akhirnya kami tiba di objek wisata tersebut. Dan untuk tiket masuk Wisata air terjun Kedung pedut ini kita hanya perlu merogoh uang 5k saja, Rp. 3.000 untuk biaya masuk, dan Rp.2.000 untuk parkir roda dua, dan Rp. 3.000 untuk beroda empat, sungguh terjangkau kan?

Untuk mencapai daerah air terjun tersebut kita harus berjalan terlebih dahulu sepanjang 200 m di daerah penduduk, sepanjang tracking kita tidak perlu takut untuk kelaparan karena terdapat banyak warung milik penduduk yang menjajakan makanan dan juga minuman selama perjalanan tersebut.

Terdapat berbagai macam fasilitas yang dapat kita gunakan di wisata air terjun kedung pedut tersebut, flying fox, juga kolam alami atau semacam cekungan alami yang terbentuk dengan sendirinya yang terdapat di bawah air terjun tersebut dengan kedalaman kolam setinggi dada orang dewasa. Dan untuk dapat menaiki flying fox tersebut kita hanya perlu membayar dengan 15 k saja.

Selama di sana saya masih bertanya-tanya mengapa air terjun kedung pedut ini dapat disebut dengan air terjun dua warna? Sedangkan yang saya lihat waktu itu hanya terdapat satu warna saja yaitu putih sama seperti warna air terjun lainnya. Karena di dalam pikiran saya masih terdapat tanda Tanya besar saya menanyakan kepada seorang petugas, Karena waktu kedatangan saya setekah turun hujan warna air terjun tersebut berubah karena hujan tersebut membawa tanah sehingga memuat warna air terjun tersebut keruh, tetapi jika tidak turun hujan air terjun tersebut akan bewarna hijau tosca dan juga biru sungguh cantik bukan?.

Mungkin cukup sekian sedikit penglalaman yang dapat saya bagi, semoga bermanfaat. Ayo gaess mungkin setelah para pembaca artikel ini bisa dapat berkunjung juga ke air terjun kedung pedut ini. Dan sedikit saran dari beberapa penjaga wisata air terjun kedung Pedut ini, bahwa air terjun ini akan lebih indah jika berkunjung pada akhir bulan Januari dan pada bulan Februari. Ayo gaess tunggu apa lagi ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun