Berawal dari stalking foto di instagram, pertama saya membaca hastag top selfie saya berpendapat tempat ini sudah terlalu mainstream untuk dikunjungi, “Ahh.. sudah biasa hutan pinus seperti ini”, kata ku dalam hati. Tepatnya pada hari Sabtu yang kebetulan jam kuliah yang kosong dan waktu yan tepat untuk weekend.Tiba-tiba teman akrabku datang kerumah, dan mengajaku untuk pergi menemaninya ke Magelang untuk mengisi kegiatan pada hari itu, Memang hari itu belum ada rencana untuk bepergian jadi aku mengiyakan saja ajakannya.
Setelah siap dengan segala keperluan untuk dibawa, kami langsung capcus untuk pergi ke kota yang diberi sologan kota harapan, yang jaraknya kurang lebih 43 km utara kota Jogjakarta. Selama perjalanan dari Jogja-Magelang, saya bertanya kepada teman akrab saya yang biasanya saya panggil mbak adel, kemana kita akan pergi, kemudian ia menjawab “ Aku mau ajak kamu ke top selfie”, ’”top selfie?” tanya ku untuk meyakinkan, sepertinya nama tempat itu tidak terlalu asing di pikiran ku setelah berapa menit aku baru mengingatnya bahwa tempat tersebut merupakan tempat yang beberapa hari yang lalu aku lihat hastag nya di instagram.
Awalnya aku tidak begitu tertarik dengan tempat semacam itu, hanya hutan yang dipenuhi dengan pohon pinus, apa bedanya dengan hutan pinus yang beada di Jogja batin ku. Tapi ternyata dugaan ku ini salah setelah aku tiba di lokasi tersebut, lokasi yang baru-baru ini menjadi trend di media sosial biasa disebut dengan wisata Top Selfie Pinusan Kragilan, yang lebih detailnya berlokasi di Kaponan, Pakis yang merupakan kecamatan paling ujung di kota yang mempunyai julukan kota getuk ini,
karena kecamatan Pakis tersebut berada di lereng Gunung Merbabu pasti hawa disana dingin dan juga sejuk. Ternyata memang benar setibanya kami disana hawa yang dingin dan juga sejuk sungguh terasa. Dalam benak saya ketika begitu tiba di tempat ini, Mengapa objek wisata ini disebut dengan top selfie. Dan setelah saya cari tahu tentang asal-usul mengapa tempat ini bisa di sebut dengan top selfi dari penduduk setempat, ternyata karena memang banyak yang berfoto selfie di hutan pinus ini, turunan yang cukup curam menuju tempat parkir memang menjadi tujuan utama spot selfie paling populer.
Karena Objek wisata ini belum lama dibuka, tentunya banyak pengunjung yang berdatangan untuk mengunjungi tempat ini, mungkin karena tempat ini sedang ramai dibicarakan. Di objek wisata top selfie ini tidak perlu takut untuk merogoh koceh terlalu dalam, karena tiket masuk untuk objek wisata top selfie ini hanya cukup dengan membayar Rp. 2.000 untuk kendaraan beroda dua dan Rp. 5.000 untuk kendaran yang beroda empat.
Karena hutan ini letaknya berada di lereng bukit tentu tidak terlalu terlihat dari jalan raya, maka tidak mudah untuk para pengunjung dapat mencapai tempat objek wisata tersebut, tetapi jika dengan mengikuti jalanan beton sempit, baru para pengunjung bisa mencapai tempat objek wisata tersebut. Pada awalnya objek wisata top selfie ini tidak terlalu populer karena hutan ini tersembunyi. Kemudian warga kragilan ini bersama-sama mempromosikan, dan juga mengelola daerah hutan pinus ini yang kemudian diberi sebutan top selfie agar lebih terlihat menarik.
Dan berikut jalur alternatif untuk menuju objek wisata top selfie.
- Jalur Muntilan /Blabak-Ketep. Ketep menuju ke arah Kopeng, kurang lebih 4 KM dari ketep
- Jalur Kopeng. Kopeng ikuti jalur menuju Ketep
- .J
Mungkin itu saja sedikit pengalaman yang dapat saya bagi, dan bagi para pecinta fotografi dan juga bagi yang suka selfie, mungkin bisa mampir wisata top selfie ini.semoga bermanfaat, Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H