Mohon tunggu...
Ayesha Ziafatiha Widyadhari
Ayesha Ziafatiha Widyadhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Program Studi Rekayasa Nanoteknologi Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krisis Air Bersih? Nanoteknologi Bisa Membantu, Loh!

15 Desember 2023   19:51 Diperbarui: 15 Desember 2023   19:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia memiliki perairan yang laus dengan ribuan pulau dan puluhan ribu kilometer garis Pantai. Dilansir dari Badan Kesatuan bangsa dan Politik Kabupaten Kulon Progo, wilayah Indonesia adalah 70% lautan dan 30% daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau, dengan garis pantai lebih dari 99.000 km. Namun, hal ini tidak menjamin semua penduduk di Indonesia untuk dapat menikmati air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Sumber air bersih sering terkontaminasi oleh bakteri, virus, dan logam berat. Hal ini diakibatkan oleh infrastruktur sanitasi yang tidak memadai, aktivitas pertambangan, dan pembuangan limbah industri yang tidak diolah dengan baik.

Meskipun Indonesia memiliki luas perairan yang besar, akses terhadap sumber air bersih di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil dapat menjadi sulit. Infrastruktur yang terbatas di beberapa wilayah dapat menghambat penyediaan air bersih. Tidak hanya di daerah terpencil saja, daerah perkotaan juga mungkin menghadapi tantangan distribusi air bersih yang tidak merata. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan populasi yang cepat dan keterbatasan infrastruktur yang ada.

Ada banyak cara untuk mengatasi kurangnya air bersih di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan Nanoteknologi dalam meningkatkan kualitas air. Nanoteknologi menawarkan berbagai aplikasi pengolahan air, termasuk adsorpsi, disinfeksi, fotokatalisis, dan membran.

Adsorpsi

Adsorpsi menggunakan nanopartikel dapat memurnikan air dari logam berat beracun seperti arsenik yang lebih sulit dimurnikan apabila menggunakan teknologi konvensional. Adsorben akan menarik partikel yang mengontaminasi air dan membuang partikel tersebut dengan metode nanofiltrasi. Nanoselulosa menjadi adsorben masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia karena sifat biodegradabilitasnya dan potensi efisiensi biaya, namun masih memerlukan penelitian dan pengembangan yang substansial.

Disinfeksi

Disinfeksi dengan nanopartikel dapat membunuh bakteri dan virus tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya yang membuatnya lebih baik dibandingkan dengan metode disinfeksi konvensional. Disinfektan nanopartikel dapat membunuh bakteri dan virus yang terkandung pada air dengan menghancurkan dinding selnya. Cara ini sudah diterapkan di Afrika Selatan dan India dengan menggunakan nanopartikel silver, yang proses produksinya mudah, murah, dan tahan lama hingga 5 tahun.

Fotokatalis

Fotokatalis menggunakan nanopartikel yang akan menghancurkan bakteri, virus, dan pestisida menjadi senyawa tak berbahaya apabila terkena sinar UV. Nanopartikel sebagai fotokatalis yang paling sering digunakan yaitu Titanium Dioksida. Titanium Dioksida banyak digunakan karena Teknik pemasangan yang sederhana, membutuhkan pengalaman operasional yang minimal, dan biaya implementasi yang rendah. Metode fotokatalis sudah digunakan di Trinidad, Tobago, dan Swaziland, di mana berhasil menghilangkan 99,9% virus dan bakteri dalam waktu 60 detik.

Membran

Membran dapat berfungsi sebagai pembatas pada air yang akan menghalangi zat-zat besar untuk lewat. Dalam pengolahan air, membran digunakan untuk menghilangkan padatan tersuspensi, bakteri, virus, dan kontaminan lainnya dari air. Membran nanofiltrasi memiliki ukuran pori yang lebih kecil dibandingkan dengan membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi, memungkinkan mereka untuk menghilangkan ion terlarut dan molekul organik. Membran osmosis balik memiliki ukuran pori yang lebih kecil lagi, memungkinkan mereka untuk menghilangkan garam terlarut dan senyawa anorganik lainnya.

Diharapkan dengan digunakannya sistem pengolahan berbasis nanoteknologi dapat mengurangi masalah kualitas air yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia. Selain itu, peran kita  sebagai masyarakat dalam menjamin kebutuhan air bersih sangatlah penting. Kita dapat berkontribusi dengan cara menghemat air, menggunakan teknologi yang lebih efisien, menjaga kebersihan sumber air, serta mendukung kebijakan dan program yang mempromosikan ketersediaan air bersih bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun