Malamku terlalu gelap
Dalam kegelapan aku hanya memburu bayangan
Tak pernah kujumpai bulu mataku dari pantulan cermin
Hanya sinar suram melesat di penghujung fajar
Aku ingin merajai malam-malam
Tapi istanaku hanyalah kuburan-kuburan
Dimana senyum permaisyuri terpedam dalam tumpuka debu
Aku hanya mamapu merinduka angin
Untuk membujuk gumpalan debu
Agar senyuman itu semakin merekah
Malang, 25 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!