Mohon tunggu...
Syarif Hidayat
Syarif Hidayat Mohon Tunggu... -

Free thinker, love to laugh, enjoying sleeping very much, like to eat, hate politics, love to travel...\r\n*Sumsel-Malang*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyuman dari Kegelapan

25 Maret 2014   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malamku terlalu gelap

Dalam kegelapan aku hanya memburu bayangan

Tak pernah kujumpai bulu mataku dari pantulan cermin

Hanya sinar suram melesat di penghujung fajar

Aku ingin merajai malam-malam

Tapi istanaku hanyalah kuburan-kuburan

Dimana senyum permaisyuri terpedam dalam tumpuka debu

Aku hanya mamapu merinduka angin

Untuk membujuk gumpalan debu

Agar senyuman itu semakin merekah

Malang,  25 Maret 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun