Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelemahan Positif (Sebuah Pengakuan)

15 Mei 2012   17:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelemahan POSITIF (Sebab Mudah Khusnul Khotimah) Sayyed Ep BikailaRobbi Melanjutkan coretan yang saya tulis terkait Masalah Rumit ini, ternyata hampir semua kewajiban ibadah mahdoh maupun ghoiru mahdoh belum bisa di gapai secara maksimal kecuali jika kita merasakan dengan sesadar-sadarnya bahwa Manusia memang tidak akan pernah sanggup melakukan segala ibadah apapun dengan ikhlas dan khusyuk – sekhusyuk khusyuknya. Totalitas ritual yang sudah mendarah daging bagi praktisi dunia Tazkiyatun nafs level hakikat yang menafikan semua label dunianya dan fokus pada sifat perhambaannya adalah kriteria khusus ibadah para nabi dan siddiqien. Mereka merasa sangat bersalah bila sekejap saja berpaling dari pandangan sang Khaliq (sang maha waspada) , hingga kerap menghukum diri mereka sendiri hanya karena keaalpaan yang kadang dilakukan secara tidak sengaja. Ibadah tanpa pamrih dan embel-embel surga dan neraka bagi mereka bukan hanya karena kewajiban syareat semata. Melainkan sudah menjadi rahasia umum bahwa DIA adalah Tuhan yang memang patut kita sembah, hormati, puja dan imani. Diantara adab mereka agar selalu hormat kepada Sang Khaliq adalah tidak pernah batal wudlu. Kapan dan dimanapun mereka selalu dalam keadaan suci dan siap untuk melaksanakan sholat, baca quran atau berdzikir tanpa harus mengambil air wudlu terlebih dahulu layaknya orang-orang awam. Pantas saja guru muliaku berkata : bahwa diantara sebab yang menjadikan kita mati dalam keadaaan Khusnul Khatimah adalah dawamul wudlu ( terus menerus memiliki wudlu :selalu dalam keadaan suci –dari hadas besar maupun kecil-) dari bangn tidur sampai saat tidur tiba. Taat kepada sang Khaliq adalah salah satu bagian dari implementasi rasa syukur manusia terhadapNya. Setiap syukur yang kita panjatkan tidak lain karena adanya nikmat yang bertubi-tubi, entah itu bersifat lahir maupun batin, entah kita merasakannya dengan sadar atau disadarkan. Karenanya banyak orang-orang mulia yang merasa senang dan tetap bersyukur ketika dihadapkan dengan apapun, ujian musibah maupun anugrah nikmat. Pada dasarnya kewajiban untuk bersyukur merupakan sesuatu yang hampir mustahil bisa praktekkan oleh manusia. Karenanya Nabi Daud AS bersabda : Wahai Rabbku, bagaimana aku bisa bersyukur kepadamu sedangkan syukurku atasmu tidak akan sempurna kecuali engkau telah memberikan nikmat-nikmatmu padaku, dan nikmat itu adalah engkau telah mentakdirkanku sebagai orang yang melakukan itu (selalu bersyukur). Allah menjawab : wahai Dawud, Ketika kamu mengerti bahwa kamu tidak akan sanggup bersyukur kepadaku (karena kelemahanmu) maka sebenarnya kamu telah bersyukur dengan semua kemampuan dan kekuatanmu. Disisi lain, Kenapa Muhammad kerap meneteskan air mata, dan menangis tersedu tatkala berdoa dalam tahajudnya, hingga air mata itu menetes ke wajah Aisyah hingga membuatnya hanyut dan merasakan kesedihan itu, ketika tahu bahwa Rasulullah sedang berdoa dengan sangat menghayati doanya. Bukankah Muhammad telah diampuni semua dosanya baik yang telah lewat maupun akan datang? Wallahu A’lam -Jalan Pendek Menuju Kematianku – Sensitivitas Manusia Post Modern : Cinta Usah di Mengerti Mengenangmu Nimat Bercinta Denganmu G-Unit doRM 15 05 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun