Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merusak Hati di Hari yang Fitri

23 Agustus 2012   02:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:26 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345689494838655405

[caption id="attachment_194561" align="aligncenter" width="300" caption="Mengabadikan Jasad Mumi.com"][/caption]

Merusak Hati, Sebuah Keniscayaan

Mujamalah atau basa basi adalah kumpulan kata-kata indah yang biasanya diucapkan dengan tidak ikhlas dari lubuk hati. Enatah karena pekewuh, sungkan, takut atau sengaja menutup-nutupi kontroversi yang memang sudah tertanam dalam keyakinan hati manusia.

Kejujuran dan keterbukaan meskipun sangat menenangkan hati akan terendap dibawah hegomonipribadi takabbur karena kepongahan merasa lebih hebat dalam segala hal daripada sahabat kita.

Terlalu merasa heran dan simpati dengan retorika para akedemisi atau kegagalan ulama yang kadang sengaja dihentikan pamornya oleh Tuhan adalah kepercayaan mutlak mayoritas manusia yang hanya melihat hitam putih dari satu sisi saja. Yakinlah bahwa sebagian pendiam dan orang-orang yang dikucilkan masyarakat adalah kekasih ALLAH –wali- yang sebenarnya. mereka sengaja diberi ujian kesabaran agar lebih dekat dan menyatu dengan TuhanNYa.

Ketamakan mengharapkan imbalan dari setiap ibadah hanya akan menjadikan manusia bermental budak dan merasa bahwa semua ritual ibadah horizontal dan vertikalnya sudah sempurna, hingga merekapun berani untuk saling perhitungan dengan Tuhannya. Jelas manusia akan rugi dan kalah perhitungan denganNYa.

Meraih simpati manusia demi sebuah label tertentu adalah keniscayaan budaya pilkada yang sudah mewabah dan ditiru oleh mayoritas pribadi bodoh dan pintar untuk bisa dijadikan tolak ukur sebuah kesalehan sosial sementara. Entah baik atau buruk, jalan yang ditempuh adalah jawaban dari penilaian kita dan Tuhan.

Berlebih-lebihan dalam memanjakan diri berimbas pada kebangkrutan total di hari kelak. Budaya waspada dan early warning bagaikan bom waktu dari Tuhan yang sengaja dilupakan sejenak demi menikmati titipan nikmat yang sebenarnya lebih membahayakan daripada titipan ujian yang nyata memporak porandakan harta, keluarga dan agama kita.

Apa yang sering anda lihat dan dengar hanyalah bisikan-bisikan gombal para penikmat propaganda, gossipdan omong kosong yang sengaja memberikan efek plus pada gelapnya hati yang telah menghitam. Sementara diamnya orang-orang pilihan adalah kosa kata Tuhan yang harus kita pelajari dan aplikasikan dalam kehidupan nyata ini.

Teruslah merusak hatimu, lumuri nur cahayaNya dengan segala kebiasaan wajar yang memang sudah menjadi watak pribadi pelupa. Niscaya kealpaan akan menghantuimu hingga melupakan masa setelah masa depanmu!!

Salam Sayyed

Sayyed ep, Bikailarobbi.wordpress.com

23 08 2012 ...keep on fighting till die end

Curhat pagi – G-unit dorm @building nine

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun