Mohon tunggu...
sayyed BikailaRobbi
sayyed BikailaRobbi Mohon Tunggu... Dosen -

- the Good die young\r\n\r\n\r\n La Haula Wala Quwwata illa Billah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nabi Mirip RasuL?

11 Juli 2010   03:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_190795" align="aligncenter" width="300" caption="Mukchammad EP"][/caption]
Mungkin kita sering mendengar kata-kata nabi dan rasul tetapi masih belum begitu memahami perbedaan penggunaan istilah-istilah tersebut. Sekilas memang memiliki kemiripan dan bahkan bisa dibilang sama, karena baik rasul maupun nabi adalah orang-orang pilihan yang menjadi panutan seluruh umat manusia.

Al-faraa, mengartikan perbedaan antara nabi dan rasul : bahwa rasul adalah orang yang diutus kepada mahluk ( manusia dan jin) dengan membawa risalah melalui mlaikat Jibril baik dengan berdialog secara khusus maupun terang-terangan. Sedangkan nabi menerima wahyu melalui ilham yang datang saat sang nabi dalam keadaan tidur. Semua rasul adalah nabi dan tidak sebaliknya.

Imam Nawawi Syiria tidak sependapat dengan Al-faraa yang mengatakan bahwa nabi tidak memiliki keterkaitan dengan Jibril, Nawawi beranggapan bahwa nabi juga sama seperti rasul yang mendapatkan risalah wahyu melalui Jibril. Sedangkan Qadhi Iyadh menjelaskan lebih jauh terkait kemiripan nabi dan rasul: seorang rasul diwajibkan atasnya menyampaikan risalah kepada kaumnya sementara nabi tidak memiliki kewenangan itu, disamping itu, rasul juga pasti memiliki mukjizat, kitab dan syariat yang menghapus syariat-syariat rasul sebelumnya.

Dari beberapa argumen diatas kita pasti menyangka bahwa derajat personal rasul lebih utama daripada nabi, karena rasul memiliki keistimewaan lebih banyak dibandingkan nabi. Pendapat ini dipilih oleh mayoritas ulama.

Ibnu Abdussalam dan beberapa ulama lain mengatakan bahwa nabi lebih utama dari rasul. Buknakah wahyu yang diberikan secara khusus lebih sepesial dibandingkan wahyu yang umum. Sang nabi diberi wahyu secara khusus hanya untuk dirinya sendiri sementara rasul diwajibkan baginya membagi-bagikan wahyu kepada umatnya.

Pertanyaan terakhir. siapakah Muhammad, seorang nabi atau rasul?
Alqaul al-badie h: 39 by Imam Sakhowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun