Mohon tunggu...
Ayep Zaki
Ayep Zaki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kedaulatan Pangan Pasti Terbukti
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi sosok pribadi yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama

Selanjutnya

Tutup

Money

FKDB Dukung Keputusan BI untuk Tidak Mencetak Uang Rp 600 Triliun

6 Mei 2020   12:52 Diperbarui: 6 Mei 2020   12:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jakarta rabu 06 Mei 2020.

Adanya permintaan sebagian anggota DPR terhadap Bank Indonesia agar segera melakukan pencetakan uang baru dengan jumlah fantastis Rp 600 Triliun, mengundang berbagai  reaksi dan tolakan keras dari berbagai elemen masyarakat.  Niatan dan usulan anggota DPR tersebut dinilai sangat bermuatan politis di tengah tengah situasi dan kondisi saat ini.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menilai usulan dari DPR tersebut adalah  hal yang tak lazim dan tak dapat diterima untuk situasi saat ini. Senada dengan gubernur BI, ketua umum FKDB H Ayep Zaki S.E menegaskan, FKDB secara total mendukung  keputusan dan kebijakan yang diambil Bank Indonesia. Lebih jauh Zaki menyampaikan, bahwa langkah yang diambil Bank Indonesia  sangat tepat. karena bila keinginan DPR dilakukan bukan saja akan memacu tingkat inflasi yang sangat tinggi tetapi  akan mendorong ekonomi Indonesia pada kondisi yang sangat terpuruk.

" kita tahu bahwa daya produktivitas kita saat ini benar benar rendah  ditengah tengah merebaknya PHK di berbagai perusahaan yang telah mapan, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang cenderung stagnan bahkan turun drastis" tutur Zaki.

Saya rasa hendaknya DPR pun membaca situasi ini , bila jumlah uang beredar atau demand lebih besar dari jumlah barang atau materi yg tersedia atau supply maka laju inflasi tak akan bisa di bendung, itu sudah hukum  ekonomi dimanapun dan kapanpun,  terlebih ekonomi  Indonesia yang bersifat terbuka yang tentunya sangat pula dipengaruhi oleh situasi global saat ini tentu akan mendorong mixed inflation dan ini sangat berbahaya bagi kelangsungan roda ekonomi kita .

Kita sudah punya pengalaman di tahun 1998 Dengan tingkat inflasi di atas 77% dimana depresiasi nilai tukar rupiah dan ekspektasi terhadap inflasi  tinggi mendorong krisis ekonomi  yang berkepanjangan. Hendaknya itu dijadikan pengalaman berharga dan jangan terulang, demikian Zaki menambahkan.

FKDB  akan terus fokus membantu pemerintah  dan masyarakat  dengan berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas dan etos kerja di bidang yang FKDB geluti saat ini baik di on FARM DEVELOPMENT  maupun berbagai UKM seperti pengelolaan pabrik tempe dan tahu . Mudah mudahan  dengan produktivitas yang tinggi kita dapat mempertahankan  kinerja kita dan bermanfaat bagi masyarakat  luas,khususnya anggota FKDB itu sendiri, Tutup ZAKI demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun