Psikopat, pasti yang terlintas dibenak kita adalah seorang yang sadis dan mengerikan. Sering kali tokoh pemain dalam film memiliki karakter psikopat karena menjadi peran pembunuh dingin, seperti pada film gore, sadist, thriller, horor , dan psychological. Dari genre film tersebut, tokoh-tokoh yang menjadi psikopat itu diceritakan atau digambarkan sebagai individu yang misterius bahkan dapat dibilang tertutup. Namun ada juga tokoh psikopat dalam film yang digambarkan kesehariannya sebagai individu yang normal. Lalu apa korelasinya dengan antisocial behavior ini? apakah seorang psikopat itu memiliki karakter antisosial seluruhnya atau malah tidak?
Antisocial Behavior atau dalam bahasa Indonesia perilaku Antisosial. Perilaku Antisosial ini merupakan bagian dari penyesuaian diri yang menyimpang (Maladjustment). Tingkah laku antisosial merupakan tingkah laku yang menyimpang atau bertentangan dengan norma masyarakat (baik secara formal = hukum/perundang-undangan, maupun informal = adat istiadat), norma agama." Contoh tingkah laku antisosial ini, diantaranya: pemerkosaan, perzinahan, perampokan, pencurian, perjudian, penculikan, pemalsuan (ijazah, persaksian), dan pembunuhan. Yusuf (2018).Â
Menurut Asosiasi Psikiatrik Amerika (1968, dalam Harmatz, 1978), kepribadian antisosial diartikan sebagai "karakteristik individu yang tingkah lakunya melahirkan konflik dengan masyarakat; tidak setia (loyal) terhadap nilai-nilai individual, kelompok, maupun masyarakat; bersifat mementingkan diri sendiri (selfish = egois), tidak bertanggung jawab (irresponsible), mengikuti hawa nafsu atau insting (implusive), tidak memiliki perasaaan berdosa, dan tidak dapat belajar dari pengalaman dan hukuman."
Psikopat dan Antisosial ini memiliki korelasi yang menarik untuk dibahas, karena dengan begitu kita dapat memiliki pengetahuan akan perilaku-perilaku menyimpang yang mungkin saja akan membahayakan diri kita. Psikopat, saya menonton bahkan mereview film yang berjudul "Monster: Dahmer" film tersebut berisikan dokumenter serta reka ulang kejadian nyata seorang pembunuh berantai bernama Jeffrey Lionel Dahmer dari Amerika Serikat. Pada saat itu, kasusnya sangatlah menggegerkan dunia.
Dari hal tersebut, saya tertarik untuk memperdalam karakter-karakter seorang yang memiliki penyimpangan, bagaimana seorang psikopat itu dapat berkamuflase dalam kesehariannya menjadi seperti orang normal dan hingga banyak orang disekitarnya tidak menyadari hal yang telah ia lakukan serupa halnya dengan kasus Jeffrey Dahmer ini.Â
Dalam penjelasan wawancara, dokumenternya, bahkan media tertulisnya mengatakan bawa Jeffrey adalah anak yang pendiam semasa kecilnya dan saat bertumbuh dewasa ia menjadi individu yang senang bercengkraman dengan orang-orang disekitarnya. Singkat cerita, bahkan kedua orang tuanya khususnya Ayahnya kaget dan tak menyangka bahwa putranya adalah seorang pembunuh berantai.Â
Apa yang telah Jeffrey lakukan selama rentan waktu yang sangat lama tidaklah tercium oleh pihak kepolisian di Amerika Serikat, walaupun memiliki catatan kriminal yang cukup banyak karena sering kali masuk penjara karena pelanggaran-pelanggaran yang Jeffrey lakukan. Tetapi orang-orang sekitarnya tidak pernah mencurigainya bahwa ia adalah seorang yang mengerikan. Maka dari itu, perilaku apa yang ia miliki sehingga hal tersebut dapat terjadi hingga siapapun tidak menyadari akan kekejian yang telah ia lakukan.Â
Antisosial ini pemicu seorang menjadi psikopat tidaklah sepenuhnya benar. Akan tetapi, setelah saya identifikasi kembali dan meriview kasus-kasus pembunuhan lainnya, ada beberapa pelaku pembunuhan sadis itu memiliki perilaku yang bertentangan dengan antisocial behavior ini. Namun, pada dasarnya antisosial adalah dasarnya seorang psikopat. Ada 2 tipe seorang psikopat, yaitu Psikopat dan Sosiopat. Dari kedua tipe tersebut, dapat menjadi pembeda karakter seorang yang memiliki penyimpangan (psikopat) ini dalam menjalani kesehariannya.
Dapat disimpulkan bahwa antisosial bukanlah pemicu utamanya, namun antisosial adalah bentuk dari penyesuaian yang menyimpang yang timbul dari faktor Hereditas, ataupun Pola asuh dari orang tuanya. Secara garis besar, bersosialisasi merupakan hal positif yang harus dilakukan atau bahkan dimiliki oleh setiap individu.Â
Sebab kesendirian, kesepian dan kekosongan dapat menumbuhkan hal-hal negatif seperti perilaku antisosial ini. Perkembangan seorang anak haruslah diawasi karena dengan ia memisahkan diri dari banyak orang, mudah untuk dirinya terbawa arus dan terbentuknya karakter-karakter menyimpang. Manusia adalah seni abstrak yang hidup, layaknya sebuah lautan yang luas dan sedalam apapun kita menyelaminya tetap saja hal tersebut tidak dapat mengungkap rahasia di dalamnya.
Referensi: