Mohon tunggu...
Ayda Nur Haliqa
Ayda Nur Haliqa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Tertarik dengan membaca novel, menyanyi, traveling, menonton film, dan kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sepintas Kolonialisme di Balik Novel Max Havelaar

22 Mei 2024   20:53 Diperbarui: 22 Mei 2024   21:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di dapat dari website toko buku Gramedia.

Kolonialisme adalah salah satu fenomena sejarah yang memiliki dampak yang mendalam dan kontroversial di berbagai belahan dunia. Praktik kolonialisme melibatkan dominasi dan eksploitasi satu negara atau bangsa terhadap bangsa atau wilayah lain dengan tujuan ekonomi, politik, dan sosial. Dalam sejarah kolonialisme, Belanda adalah salah satu kekuatan kolonial yang berperan signifikan, dan pengaruhnya dapat ditemukan dalam berbagai aspek
budaya dan sastra.

Salah satu novel yang mencerminkan kritik terhadap masa kolonialisme adalah "Max Havelaar" karya Eduard Douwes Dekker, yang dikenal dengan nama pena Multatuli. Novel ini diterbitkan pada tahun 1860 dan menjadi karya sastra yang memicu perubahan sosial yang
signifikan di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) serta membangkitkan kesadaran internasional tentang kekejaman dan ketidakadilan kolonial.

Dalam novel tersebut, Multatuli menggambarkan kondisi masyarakat pribumi yang diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh pemerintah kolonial dan elit lokal yang korup.Ia mengkritik eksploitasi yang dilakukan oleh Belanda terhadap sumber daya alam dan manusia Hindia Belanda, serta sistem pemerintahan yang tidak adil. Usaha Max Havelaar untuk memadamkan semangat perlawanan pribumi pada kolonial Belanda menjadi bukti bahwa dia masih menjadi bagian hegemoni penjajah. Padahal, pemberontakan itu dilakukan oleh orang-orang pribumi karena perlakuan buruk dari pemerintah. Novel ini menjadi tonggak penting dalam gerakan abolisionis dan reformasi kolonial di Belanda, serta mempengaruhi perubahan kebijakan kolonial. 

Melalui tokoh-tokoh dalam novel ini, Multatuli menyajikan berbagai kritik terhadap praktik kolonial. Dia menyoroti ketidakadilan yang dilakukan terhadap penduduk pribumi, termasuk pemerasan, penindasan, dan pemiskinan yang disebabkan oleh sistem monopoli ekonomi yang dikendalikan oleh Belanda. Multatuli juga mengungkapkan ketidakadilan dalam sistem
hukum kolonial yang memperlakukan penduduk pribumi dengan tidak adil dan memberikan hak istimewa kepada orang-orang Belanda.

Multatuli meragukan motif moralitas yang digunakan oleh Belanda dalam upaya merekau ntuk mengkristenkan masyarakat pribumi. Ia mengecam kebijakan pemerintah kolonial yang memperlakukan penduduk asli sebagai "objek" untuk dikendalikan dan diubah agar sesuai dengan standar budaya Eropa. Multatuli berpendapat bahwa pendekatan ini melanggar hak asasi manusia dan menghancurkan kehidupan dan budaya masyarakat setempat saat itu.

Tidak hanya itu, "Max Havelaar" juga memberikan gambaran yang jelas tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh kolonialisme terhadap budaya dan masyarakat pribumi. Multatuli mengkritik upaya pembudayaan yang dipaksakan oleh pemerintah kolonial dan menyoroti kerugian yang dialami oleh masyarakat pribumi, seperti kehilangan tanah, kehilangan kebebasan, dan perpecahan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun