Mohon tunggu...
Ayda Farichatul Laila
Ayda Farichatul Laila Mohon Tunggu... -

Hidup dan nasib, bisa kelihatan misterius,fantastis,berantakan,sparadis. setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kritikus Film Aja Merekomendasikan Film Ini Loooooh

16 Februari 2015   18:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:06 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film bollywood itu tekenal dengan ke mellow an cerita yang kadang ditandai dengan banyaknya full sing dan dance didalamnya. Nah kali ini saya akan menceritakan tentang film india yang sedikit keluar dari jalurnya. Film dengan judul “English Vinglish” ini adalah sebuah film yang unik menurut saya, boleh dikatakan film Bollywood selera Hollywood.

Ah iya, film ini sangat direkomendasikan untuk para keluarga diseluruh dunia. Bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga dimana sosok ibu yang tidak mau meninggalkan adat istiadat sebagai seorang hindi dimanapun dia berada. Sehingga dia kelihatan kolot ( terutama dimata anak dan suaminya )di tengah masyarakat modern. Telebih sang Ibu tidak bisa berbahasa inggris disini, sebab itulah dia di anggap tidak modern sehingga sedikit diremehkan oleh anak dan suaminya.

Anak pertamanya belajar di sekolah bertarap intenasional, sedangkan suaminya bekerja di kantoran dan banyak teman orang asing. Klimaks diawali dari ketertekanan sang Ibu ( Saashi ) yang semakin tinggi ketika suaminya lebih mengutamakan pekerjaan kantor daripada aktivitas dirumah, bahkan urusan istrinya dianggap sepele, bahwa itu memang pekerjaan seorang ibu rumah tangga.

Cerita mengalir saat Saashi pergi ke New York ketempat saudaranya yang akan menikahkan anaknya. Bagian paling menarik dari cerita ini adalah selama 3 minggu sebelum kedatangan keluarganya untuk menyusul ke New York, Saashi mengikuti kursus bahasa inggris setiap hari tanpa diketahui orang rumah ( New York dan India ). Dimana ada kisah antara dia dan teman sekelasnya yang seorang chef dari Perancis yang menyukai dia. Lalu ketika suami dan anak-anaknya datang dari India, saat itulah dia dihadapkan pada 3 pilihan, ikut test, pernikahan keponakannya atau keluarganya.

Menurut saya kisah ini menarik, karena secara tidak langsung mengajarkan pada kita bahwa mencari ilmu tidak memandang usia. Selama hayat masih dikandung badan, ilmu tetaplah harus kita cari, apapun jenis ilmunya.

Selain pesan utama tesebut banyak pesan lainnya yang kita dapatkan, seperti ketika Saashi mengutarakan kegundahannya pada chef Perancis itu dengan menggunakan bahasa Hindi, namun chef itu sepertinya mengerti apa yang dirasakan Saashi kala itu. Bahwa bahasa sebenarnya bukan menjadi penghalang untuk berkomunikasi.

Lebih lanjut pesan filmnya adalah ketika dalam sebuah rumah tangga, dunia kita sebenarnya berada didalam rumah yang penghuninya adalah keluarga. Ini adalah sepenggal speech yang bikin nangis haru. Saat Saashi menyampaikannya di hadapan banyak tamu pada acara pernikahan, begini isinya ; “ family never be judgemental “ keluarga tidak pernah menghakimi, keluarga tidak pernah menjatuhkan kalian, tidak akan pernah membuat kalian merasa kecil. Karena keluarga adalah satu-satunya tempat yang tidak pernah menertawakan kelemahan kita, keluarga adalah satu-satunya tempat dimana kalian selalu mendapatkan cinta dan rasa hormat.

Dan ketika selesai menonton film ini, akan mudah kita simpulkan bahwa terkadang sebuah pernikahan akan berada di posisi tebawah, namun itu bukan menjadi alasan kita untuk berpaling pada yang lain, justru menjadi penguat untuk saling mencintai.

Untuk para keluarga, film “ English Vinglish” ini layak ditonton. Jangan melihat dari negara mana film ini berasal, karena tenyata film yang dirilis di Toronto Intenational Film Festival pada tanggal 14 September 2012 ini adalah most watched film yang direkomendasikan oleh banyak kritikus film. Selamat menikmati dan menghayati. Karena semalem Mamah sudah saya ajak nonton, hihihi, dan si Mamah nangis, Pffh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun