Melahirkan di luar negeri memang suatu pengalaman yang luar biasa. Tulisan ini dibuat bukan untuk pamer atau semacamnya tapi untuk memberi gambaran apa yang terjadi dalam proses persalinan untuk anak kedua saya. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, tapi ya memang kondisinya seperti itu adanya.
Kami memang berencana untuk punya anak kedua, maklum yang pertama juga kan sudah hampir 5 tahun jadi sudah cukup rentang waktu untuk punya momongan lagi. Dan berhubung saya juga sedang tugas belajar di UK, ya pas lah momentnya.Â
Saya akan bagi tulisan ini jadi dua bagian yaitu bagian pertama pada saat proses kehamilan dan bagian kedua pada saat proses persalinan.
Tulisan ini juga akan dibatasi pada perbedaan yang terjadi pada saat kehamilan dan persalinan anak pertama dengan yang kedua, karena yang pertama lahir di Indonesia jadi sedikit banyak akan membandingkan jenis pelayanan yang diberikan juga.
Berhubung anak pertama lahir di era sebelum BPJS, maka setiap kami kontrol kehamilan ada suster yang mengecek tensi darah istri, terus nunggu agak lama di ruang tunggu sama ibu-ibu hamil yang lain. Waktu nunggu bervariasi antara 30 menit sampai lebih dari 1 jam, tapi kalau sampai dibawah 30 menit wow banged lah.Â
Setelah itu, nama istri dipanggil dan masuklah kami, ketemu dokter obgyn, sang dokter bertanya kami menjawab trus USG dan kalau hasil USG mau di print harus ngomong karena bayar.
Selesai periksa, kami ke resepsionis buku kehamilan dikembalikan sama suster plus tagihan kemudian silakan ke kasir. Proses ini sama terus sampai anak pertama kami lahir.
Saya gak tahu di era BPJS seperti apa, tapi yang jelas proses kehamilan anak pertama memang cukup monoton yaitu datang, periksa tensi, nunggu, dipanggil, konsul sama dokter, USG, setelah itu jangan lupa membayar. Untung ada asuransi istri yang mengcover kehamilan jadi gak mahal-mahal amat bayarnya.
Kebetulan istri saya maunya melahirkan normal dan Alhamdulilah anak pertama kami lahir dengan proses normal.
Satu-satunya kontak istri dengan bidan hanya pada saat senam hamil, sedang proses monoton tersebut kami alami baik pada rumah sakit yang pertama maupun yang kedua.
Awal kehamilan, kami check up di RS Hermina dan masuk bulan ke 7 kami pindah ke RS HGA depok, karena sepertinya dokter di Hermina pengennya cepet-cepet aja si bayi keluar alias pro cesar sedangkan istri dapat rekomendasi dokter yang pro normal di HGA.Â