Mohon tunggu...
Ayu Rurisa
Ayu Rurisa Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Teknik Mekanika

Environtmentalist

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa Itu Tornado Api?

6 September 2017   00:23 Diperbarui: 12 September 2020   08:31 4276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tornado api atau biasa disebut iblis api merupakan salah satu fenomena alam yang langka terjadi. Menurut definisi dari Oxford Dictionary,tornado api adalah udara super panas, abu, dan puing lainnya yang berputar dengan cepat di sekitar inti yang bercahaya dan berapi-api, biasanya menyerupai angin puyuh tinggi, yang dihasilkan oleh turbulensi angin di atas massa bahan terbakar. fenomena ini tidak begitu terkenal karena terbentuk dalam kondisi panas, kering dan berbahaya yang kebanyakan terbentuk ketika terjadi kebakaran besar. Kecepatan tornado api bisa mencapai 160 kilometer per jam atau 100 mil per jam dengan tinggi 3 sampai 10 meter lebih. Sementara suhunya bisa mencapai 1.090C atau 2.000F yang cukup kuat untuk melelehkan partikel besi.

Terbentuknya tornado api berbeda dengan tornado angin pada umumnya. Tornado angin terbentuk dari pusaran angin yang diciptakan oleh awan cumulonimbus membentuk lorong angin hingga ke permukaan bumi. Sedangkan tornado api terbentuk dari pusaran angin api berpusat di bumi kemudian membentuk lorong memanjang ke angkasa. Mereka terbentuk karena kekuatan konvektif yang kuat, efek Coriolis serta kondisi angin, cuaca dan topografi lokal. Api secara efektif menciptakan sel ketat bertekanan rendah yang mengakibatkan pemanasan udara berperilaku serupa dengan sistem bertekanan rendah. Akibatnya, udara lembab di sekelilingnya yang bertekanan lebih tinggi berebut masuk menstabilkan tekanan rendah tersebut. Kemudian terjadilah ketidakstabilan atmosfer, suatu kondisi yang mendorong gerakan vertical mendorong udara lembab membentuk pusaran udara. Partikel di dalam inti pusaran akan bergesekan yang akan menimbulkan percikan api.

Secara fisika, fenomena ini terbentuk saat udara panas naik dari tanah. Kemudian membentuk kolom vertikal, atau "cerobong asap", sampai menjadi kurang padat, mendingin dan menghilang di ketinggian yang lebih tinggi. Karena udara yang lebih panas ditarik ke kolom yang naik, ia mulai berputar-putar di pusaran. 

Akan tetapi pusaran ini tidak seperti pusaran yang terbentuk saat air mengalir dari bak mandi. Vortisitas ini diciptakan oleh momentum sudut cairan (cairan atau gas seperti udara). Momentum sudut menentukan bahwa saat sebuah benda mendekati pusat rotasi, kecepatannya naik. Setelah itu, udara panas yang berputar ke atas di pusaran mengambil pasir, kotoran, dedaunan dan apa pun yang tergeletak di sekitarnya. Tornado api yang mengambil bara api, abu, gas panas yang menyala-nyala dan puing yang mudah terbakar, akan menciptakan menara nyala api yang mengerikan yang bisa meluas ratusan kaki ke udara.

Meskipun fenomena ini disebut tornado api, sebenarnya ini bukan seperti tornado seperti konsepnya. Tornado ini lebih condong sebagai pusaran api, yang terlihat seperti tornado. Fenomena pusaran api ini dapat berlangsung selama satu jam atau lebih tergantung pada kekuatannya. Tidak mudah untuk memadamkan tornado api kecuali pusaran ini terhenti dengan sendirinya. Sebab kebanyakan korban yang terjebak dalam fenomena ini tidak bisa terselamatkan karena terkena lelehan aspal atau terbakar habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun