Mohon tunggu...
Ayatullah Nurjati
Ayatullah Nurjati Mohon Tunggu... Guru - penikmat seni, pencinta Aquscape, Penggiat Teater, Penikmat musik Dangdut, Pemancing Amatir

Pernah ngeleseh selama 3 tahun di Jogja, penikmat dan pengamat seni. Pernah Bergiat di teater Plonk STIBA Jakarta Internasional, dan tutor sastra pada Forum Lingkar Filsafat dan Sastra KOPLIK Ciputat, Pernah bergiat di berbagai LSM. Pernah menjabat menjadi Ketua Senat ABA YPKK-STBA Technocrat 2001-02 dan pernah pula menjabat sebagai pimpred Communicado Press (sebuah wadah penulis muda). Aktif menulis di berbagai surat kabar terkemuka di Jakarta dan daerah. Pernah menjadi Ketua wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMK Jakarta Barat 2. Pernah mengajar terbang di Beberapa Kampus Terkemuka di Jakarta. Saat ini menjadi tenaga pengajar di SMK Negeri di Bilangan Jakarta Barat. Sedang menulis sebuah kumpulan cerpen (berujung besi) dan menyelesaikan Novelnya yang berjudul Cinta Cyber--Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeruji Malu

17 Oktober 2021   01:25 Diperbarui: 17 Oktober 2021   01:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gersang jiwaku terbalut keinginan sosial
Baki hijau terselubung fakta---terhenyak kekalutan hati
Keindahan terpasung oleh keranda aral
Geram bergemeretak selaksa belati


Pagi datang semesta beranjak menanggalkan mentari usang
Siang benderang kalut mengayuh segala pening awan jingga
Malam gemerlap malu tersindir dalam kemegahan lampu-lampu bohlam
warna-warni
Fatamorgana dalam ransum cerai-berai

Metamorfosis dalam dawai kepenatan
Jeruji malu mencerap dalam kasak-kusuk air tawar
Ikan bertamasya ke ruang kehidupan yang kosong
Sudah saatnya menuai kebebasan dalam belenggu kehidupan

Telah tiba untuk mengganyang iblis laknat yang membuat penjara interaksi
Mahluk yang terpasung dalam jeruji besi dialah penampakan mahluk berkerah
Hewan yang tertambat dalam penjara interaksi dialah raja laknat

Ciputat 01/07/04

Antologi puisi yang berjudul TERIKAT KARAM DALAM LABIRIN

puisi ini telah diterbitkan di PoemHunter dengan judul Shades

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun