Mohon tunggu...
Ayatullah Nurjati
Ayatullah Nurjati Mohon Tunggu... Guru - penikmat seni, pencinta Aquscape, Penggiat Teater, Penikmat musik Dangdut, Pemancing Amatir

Pernah ngeleseh selama 3 tahun di Jogja, penikmat dan pengamat seni. Pernah Bergiat di teater Plonk STIBA Jakarta Internasional, dan tutor sastra pada Forum Lingkar Filsafat dan Sastra KOPLIK Ciputat, Pernah bergiat di berbagai LSM. Pernah menjabat menjadi Ketua Senat ABA YPKK-STBA Technocrat 2001-02 dan pernah pula menjabat sebagai pimpred Communicado Press (sebuah wadah penulis muda). Aktif menulis di berbagai surat kabar terkemuka di Jakarta dan daerah. Pernah menjadi Ketua wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMK Jakarta Barat 2. Pernah mengajar terbang di Beberapa Kampus Terkemuka di Jakarta. Saat ini menjadi tenaga pengajar di SMK Negeri di Bilangan Jakarta Barat. Sedang menulis sebuah kumpulan cerpen (berujung besi) dan menyelesaikan Novelnya yang berjudul Cinta Cyber--Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merunut Jejakmu dari Anyer hingga Ujung Kulon (Terjemahan Puisi "Your Trace from Anyer to Ujung Kulon)

12 Oktober 2021   20:17 Diperbarui: 12 Oktober 2021   23:28 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Your Trace from Anyer to Ujung Kulon

Aku telusuri jalan tempat dimana engkau tinggal dan tak kutemukan keberadaan jejakmu  di sana
Dari Anyer ke Ujung kulon, tidak ada yang tersisa tentangmu
Belum genap 1 tahun tsunami menerjang pantai utara Banten disana
Bahkan belum ada 6 bulan pandemi yang melanda negara ini—seperti tak terbeli karena miskin perekonomian sehingga sulit untuk membeli perhiasan emas dan berlian

Goresan dan retakan di tanah beserta bekas luka murka alam masih terlihat jelas disana
2 hari di bulan oktober 2020 ketika ada sekat dimana-mana dari Jakarta hingga ujung kulon, aku dan teman lamaku mencoba mencari jejak alam dan keagunganNya tetapi tak jua menemukan sama sekali jejakmu
Aneh, benarkah bayangmu itu menempel di pohon kelapa atau dekat dengan anak gunung krakatau? atau benar-benar tidak ada sekali di mana-mana
Tidak ada bayangan engkau disana sampai-sampai aku ingin berkunjung ke Ujung Kulon, tapi tidak ada juga, tidak ada engkau

Engkau layaknya jin yang datang dan pergi sesuka hatinya seperti Covid yang ada tapi tidak terlihat, tak terlihat tapi nyata membunuh langsung ke menyerang ke ujung vena
Bahkan aku merasa engkau lebih sadis dari Covid 19, bisa mematikan perasaan dan jiwaku kapan saja saat memikirkanmu
Sayangnya, aku pikir aku lelah hanya memikirkan itu-itu saja, aku berpikir engkau hanyalah miniatur
daripada harus terkena pandemi dan tertular virus mematikan karena memikirkanmu

puisi ini telah terbit  di PoemHunter.com silahkan klik tautan berikut ini: 

Your Trace from Anyer to Ujung Kulon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun