Perawat merupakan profesi penting yang ada di masyarakat. Kehadiran perawat dapat membantu memberikan pelayanan kesehatan yang memungkinkan untuk menjaga tingkat kesehatan pada suatu masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, perawat perlu menerapkan nilai-nilai profesionalitas yang ada. Nilai profesionalisme ini akan membantu seorang perawat untuk dapat bersosialisasi dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya ketika merawat, membimbing, dan asuhan lainnya baik kepada klien maupun sesama tenaga kesehatan lainnya.Â
Nilai-nilai ini juga berperan sebagai landasan dari kode etik dan merupakan salah satu standar yang wajib dipenuhi oleh perawat advanced. Salah satu nilai profesionalisme yang harus dimiliki dan telah menjadi ciri khusus bagi seorang perawat adalah altruisme.
Altruisme dalam KBBI merupakan sikap atau perilaku yang berusaha mendahulukan serta mengutamakan kepentingan orang lain. Sikap ini juga dapat berupa naluri atau inisiatif untuk memberikan bantuan jasa kepada orang lain. Sedangkan menurut Arifin (2015), altruisme merupakan suatu perilaku yang mau menolong orang lain secara tulus dan ikhlas tanpa pamrih atau mengharapkan suatu imbalan dalam bentuk apapun serta dilakukan dengan sukarela untuk diberikan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan.
Baron (2005) menyatakan beberapa aspek yang termasuk ke dalam perilaku altruisme, yaitu:
- Empati, individu yang memiliki sikap altruisme akan mempunyai empati yang tinggi, sehingga mudah untuk menyesuaikan serta mampu mengontrol dirinya
- Percaya pada keadilan dunia, individu dengan sikap altruisme memiliki keyakinan bahwa kebaikan ataupun kejahatan pasti memiliki timbal balik yang sepadan, sehingga lebih termotivasi untuk menolong orang lain
- Tanggung jawab sosial, individu yang bersikap altruisme akan merasa bertanggung jawab atas kejadian yang dilakukan atau dialami orang lain, hal ini akan mendorongnya untuk menolong seseorang yang membutuhkan pertolongan
- Kontrol diri internal, sikap altruisme lebih mudah dimiliki oleh suatu individu yang dapat mengontrol dirinya secara internal
- Ego yang rendah, individu yang altruisme akan selalu mendahulukan kepentingan orang lain sebelum dirinya sendiri sehingga ego yang dimilikinya tidaklah tinggi.
Menurut UU No 38 (2014) tentang Keperawatan, perawat merupakan seorang individu yang telah diakui kompetensinya sehingga memiliki kewenangan dalam melakukan tindakan keperawatan dan bertanggung jawab meningkatkan upaya kesehatan. Berdasarkan hal tersebut hendaknya perawat menerapkan nilai-nilai profesi keperawatan yang telah ditetapkan. The American Association of College of Nursing (AACN) telah menyusun tujuh nilai profesional keperawatan dalam rangka membentuk kerangka idealisasi perawat, satu di antara nilai tersebut adalah altruisme.
Menurut Watson (2012), nilai altruisme pada perawat dapat dilambangkan dengan penilaiannya pada pandangan diri suatu individu, kepercayaan, serta interaksi terhadap ragam budaya dan pengalaman tiap-tiap individu. Perawat yang memiliki sikap altruisme akan memiliki kepuasan tersendiri ketika mampu memberikan sesuatu kepada klien. Hal ini akan mendorong perawat untuk selalu memberikan kebaikan, kasih sayang, dan selalu berinisiatif untuk membuka diri dalam melakukan setiap tindakan asuhan keperawatan dengan klien (Potter & Perry, 2012).
Pada kenyataannya, belum semua perawat berhasil mengedepankan dan menerapkan nilai profesionalisme yang telah ditetapkan, terutama nilai altruisme yang dimiliki oleh perawat masih belum berkembang. Dampak dari rendahnya penerapan nilai altruisme oleh perawat akan menimbulkan perilaku merugikan bagi klien yang sedang mendapatkan asuhan keperawatan; seperti tidak peduli kepada klien, tidak segera menangani keluhan yang dirasakan klien, tidak ramah dan tidak memenuhi kebutuhan klien dengan baik (Shanti & Intansari, 2022).
Salah satu nilai profesionalisme yang harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan adalah altruisme, atau perilaku yang mendahulukan kepentingan orang lain sebelum diri sendiri.Â
Meski begitu, masih banyak perawat yang belum mampu menerapkan nilai ini dengan baik selama melakukan tindakan keperawatan. Hal ini akan mengakibatkan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan yang perawat lakukan kepada klien menjadi kurang maksimal, sehingga dapat mengurangi efektivitas tingkat kesehatan yang diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dalam diri setiap perawat yang ada untuk membiasakan dan menerapkan dengan baik nilai-nilai profesionalisme yang telah dibentuk, terutama altruisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H