[caption id="attachment_187395" align="aligncenter" width="450" caption="Ilustrasi, sumber: http://goodybags.ie/fileadmin/images/gift_bags.jpg"][/caption] Kejadian bermula sekitar 4 bulan yang lalu, yaitu tanggal 18 Januari 2012 ketika putera kedua kami lahir di sebuah Rumah Sakit swasta yang cukup terkenal di kota kami. Sebenarnya bukan pertama kali ini kami menjadi pasien rumah sakit ini. Pertama kali kami menjadi konsumen, yaitu sekitar 5 tahun yang lalu ketika puteri pertama kami terkena diare dan diharuskan di rawat di rumah sakit. Kedua saat saya diharuskan untuk Kuret sekitar 2 tahun yang lalu, kami mempercayakan kembali pada rumah sakit ini. Kelahiran putera kedua kami yang melalui operasi caesar membuat kami (saya dan suami ) menentukan hari yang pas agar disesuaikan dengan waktu cuti untuk suami saya. Sebelum hari H kami diharuskan booking kamar terlebih dahulu, maka kami pun datang 2 hari sebelum operasi, sayangnya meskipun kami datang 2 hari sebelum operasi kamar yang kami inginkan tetap saja dinyatakan penuh. Kami berencana memilih kelas 1 yaitu 1 kamar 2 tempat tidur dengan biaya 400.000,- per malam. Customer servis bagian kebidanan memberitahu kami hanya kelas VIP saja yang kosong, akhirnya kami memilih VIP C yang paling murah dengan biaya 550.000,- per malam. Setelah beberapa lama baru kami ketahui dari beberapa kawan yang mengalami hal serupa kalau rumah sakit ini selalu mengatakan ruang untuk kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 selalu penuh. Hari H pun tiba setelah melakukan serangkain tes untuk operasi maka lahirlah putera kedua kami pada tanggal 18 Januari 2012. Seperti biasa rumah sakit ini pada hari kedua atau menjelang pasien akan pulang selalu memberikan goody bag yang berisi beberapa hadiah seperti minuman dan alat-alat bayi. Ternyata kali ini hadiah yang ada di dalam goody bag yang kami terima cukup banyak. Kami mendapat 2 buah mug yang berlogokan rumah sakit tersebut, 1 buah paper bag yang berisi 2 buah susu coklat 400 ml dalam kemasan tetra pack, 1 buah susu coklat dalam kemasan kaleng, 1 buah susurasa plain dalam kemasan kaleng dan 2 buah sari buah. 1 paper bag yang lain berisikan paket mandi untuk ibu dari produk sabun kesehatan, dan 1 buah tas dari kain yang berisi paket mandi beserta bedak, diapers dan buku tumbuh kembang bayi. Pada saat di rumah sakit jangankan untuk melihat tanggal expired untuk membongkar pun kami tidak sempat. Sekitar 5 hari kami di rumah barulah kami tahu minuman yang diberikan rumah sakit sudah expired, itupun yang tersisa hanya sari buah saja selebihnya susu cair sudah habis masa berlakunya tanpa kami ketahui sudah expired atau tidaknya. Tanpa sengaja tadi siang saya iseng membongkar tas kain yang berisi keperluan bayi,dan taraaaaa ternyata bedak dan kawan-kawannya pun sudah expired pada tanggal 8 Juni 2011. Dongkol? kesal? Ya iyalah pastinya sudah bayar mahal dikasih produk expired, ini menjadi pelajaran berharga buat kami bahwa rumah sakit pun tidak menjamin akan lebih teliti dalam hal produk expired seperti ini. Saya pun jadi teringat kalau rumah sakit ini memang paling rajin minta sponsor pada supplier, mungkin barang- barang yang diberikan pada pasien ini juga pemberian dari supplier, dan pihak supplier asal dia dapat tender dari rumah sakit, supplier memberi barang yang sudah masa expired nya dekat, tapi saya tidak berburuk sangka mungkin barang yang diberikan pada pasien saking banyaknya stok, jadi tidak terdeteksi sudah expired. Ohh iya mengapa saya tahu kalau rumah sakit ini rajin minta sponsor, karena tempat bekerja saya dahulu adalah supplier untuk barang-barang cetakan pada rumah sakit ini. Dan kami pun diminta untuk menjadi sponsor pula dengan memberikan barang berupa mesin cuci. Note: Artikel ini hanya untuk berbagi, bukan sebuah keluhan terhadap layanan rumah sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H