Mohon tunggu...
Allighiero
Allighiero Mohon Tunggu... -

Psikolog

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Semoga Timnas U-19 Kalah Dari Myanmar

3 Mei 2014   18:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399091182308741054


Setelah pulang   dari Tur Timur Tengah, Timnas Indonesia U-19 kembali akan menggelar laga uji coba  melawan Timnas U-19 Myanmar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sesuai kesepakatan PSSI dengan Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF), laga uji coba antara kedua tim nasional digelar dua kali. Dua laga  ini akan berlangsung  di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta  pada Senin (5/5) dan Rabu (7/5)

Uji coba ini masih bagian dari  persiapan Evan dimas dkk  untuk menghadapi Piala Asia 2014 pada 9-23 Oktober mendatang di Myanmar. Sebelum ke Timur Tengah  tim asuhan Indra Safrie  telah melakukan uji coba keliling Indonesia yang diberi  tajuk Tur Nusantara.

Selama menggelar laga uji coba sejak September 2013, Pasukan Garuda Jaya ini hanya mengalami satu kali kekalahan yakni 1-2  ketika menghadapi Oman di Stadion Sultan Qobuus, Muscat, 9 April yang lalu. Itupun langsung dibalas dengan skor yang sama 2-1 di pertemuan  kedua.

Ini sangat merisaukan. Bagaimana caranya mengambil pelajaran dari kemenangan? Bukankah lebih mudah melihat kelemahan  saat kalah dan kemudian berusaha memperbaikinya? Mereka masih muda sementara  harapan tinggi sekarang dibebankan kepundak mereka. Terlalu banyak menang malah membuat mereka terlena dan menganggap remeh lawan.

Seandainya pasukan muda ini mempecundangi Myanmar nanti yang nota bene adalah tuan rumah  Piala Asia U-19, bisa dipastikan rasa percaya para pemain akan semakin tinggi menembus awan. Sekarang saja mereka sudah dengan lantang mengatakan siap berhadapan dengan Australia dan Uzbekistan, bakal lawan Indonesia di Grup B nanti di Myanmar. Padahal mereka belum mengetahui kekuatan lawan yang sesungguhnya.

Salah satu akibat dari menang terus adalah kecendrungan pemain  menganggap enteng lawan. Uni Emirat Arab yang dikalahkan saat uji coba 4-1 pada laga pertama, segera memperbaiki penampilan dengan hanya kalah 2-1 pada laga kedua dalam waktu dua hari, padahal mereka belum tampil dengan kekuatan penuh. Mengalahkan lawan dua kali bisa menimbulkan kepercayaan diri yang berlebihan.

Sementara itu masih banyak hal yang harus dibenahi dari Timnas  ini. Beberapa diantaranya adalah:

Striker

Striker tim nasional U-19 Muchlis Hadi adalah pemain yang rajin dan selalu bermain  ngotot. Tetapi level permainannya selama uji coba  terlihat tidak ada perkembangan yang berarti dibandingkan pemain lainnya. Muchlis masih sering kesulitan melepaskan diri dari penjagaan bek lawan. Produktivitas gol Muchlis malah masih kalah dibandingkan dengan  pelapisnya Dimas Drajad dalam lima laga uji coba di Timur Tengah.

Muchlis hanya mampu mencetak satu gol dari empat kali penampilannya sebagai starter. Yaitu pada uji coba keempat saat timnas U-19 mengalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor tipis 2-1, 16 April. Padahal dia adalah striker utama.

Mengingat masih banyak waktu, Coach Indra perlu memberikan waktu penuh  kepada striker  yang baru  direkrut seperti Martinus Novianto atau Sukarno Andi Wijaya asal klub Persewangi Banyuwangi saat melawan Myanmar nanti. Bila ketajaman striker ini sudah bisa dibenahi, maka lini depan U-19 akan semakin menakutkan.

Tendangan Sudut

Hampir semua tendangan sudut selalu diarahkan ke tiang jauh untuk disundul oleh  Hansamu Yama Pranata atau pemain belakang Timnas  yang memang bertubuh lebih tinggi, tetapi sangat jarang menghasilkan gol. Malah  operan pendek dari tendangan sudut yang sesekali dilakukan Evan Dimas telah  dua kali menghasilkan gol.

Kalau operan pendek lebih efektif, tentu tidak ada salahnya melatih skema ini, sehingga tendangan sudut yang diperoleh tidak terbuang percuma.

Tendangan Bebas

Umumnya tendangan bebas akan diambil oleh Muhammad Hargianto yang memang mempunyai tendangan keras dan Evan Dimas yang lebih stylish dalam penempatan  bola ke gawang lawan. Hanya sekali Hargianto berhasil menyarangkan bola hasil tendangan bebasnya saat melawan Filipina dalam laga Kualifikasi Piala Asia lalu.

Tendangan bebas adalah salah satu sumber gol dan latihannya memang harus dilakukan dengan serius. Coach Indra harus memberikan perhatian khusus terhadap hal ini, sekali lagi supaya tendangan bebas yang diperoleh tidak mubazir.

Bola Mati

Kelemahan Timnas U-19 yang lain adalah saat menghadapi tendangan bola mati lawan dari luar kotak pinalti dan antisipasi bola crossing dari lawan. Gol kedua Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia  lalu yang  berasal dari bola mati bisa jadi contoh. Memang akan sulit mengatasinya karena postur tubuh  pemain lawan yang  lebih tinggi.  Yang bisa dilakukan adalah meminimalisir dengan tidak melakukan pelanggaran yang tidak perlu di daerah sendiri.

Jadi, semoga Timnas Timnas U-19 kalah bila perlu dua kali dari Myanmar nanti. Kemenangan akan menutupi kekurangan, sementara kekalahan akan memberi cambuk untuk berlatih dengan lebih keras lagi. Kekalahan juga akan sedikit mengurangi harapan  masyarakat yang begitu tinggi terhadap Maldini dkk,  dan juga bisa mengurangi kewaspadaan lawan di Grup B  yang pasti memantau pertandingan ini dari jauh.

Foto: Kompas/Kristianto Purnomo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun