Kelompok Mahasiswa MMD UB 615 Berhasil Menghadirkan Solusi Inovatif untuk Pertanian Ramah Lingkungan di Desa Dawuhan, Bondowoso.
Desa Dawuhan, 26 Juli 2023 - Pada hari Rabu, tanggal 26 Juli 2023, kelompok Mahasiswa Membangun 1000 Desa (615 MMD UB) sukses menyelenggarakan program kerja yang berfokus pada kelompok-kelompok tani di Desa Dawuhan. Program tersebut melibatkan tiga kegiatan inti yang mengusung inovasi-inovasi lingkungan untuk mendukung pertanian ramah lingkungan dan pengelolaan limbah berkelanjutan.Â
Kegiatan pertama, "Inovasi Pestisida Alami: Penggunaan Bawang Putih dalam Pertanian Ramah Lingkungan," disampaikan dengan penuh semangat oleh Yudha Hadi Pratama, anggota dari kelompok 615 MMD UB. Presentasi dimulai dengan memaparkan materi yang relevan dan ditindaklanjuti dengan praktik pembuatan pestisida nabati dari bawang putih. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan bahan-bahan alami sebagai pestisida, yang dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.Â
Dalam presentasinya, Yudha Hadi Pratama dengan jelas menyajikan dampak negatif penggunaan pestisida kimia dan mengajak para petani untuk beralih ke metode pertanian yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan pestisida alami dari bawang putih, yang mengandung senyawa-senyawa alami efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman, dianggap sebagai solusi yang menjanjikan.Â
Kegiatan kedua, "Solusi Pengelolaan Limbah Berkelanjutan: Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Konversi Limbah Sayur/Buah menjadi Eco-Enzyme," dipandu oleh Ahya Hanafi, anggota kelompok 615 MMD UB. Materi presentasi disampaikan dengan tuntas, diikuti dengan praktik pembuatan Eco-Enzyme dari limbah buah-buahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang penggunaan bahan-bahan alami untuk menciptakan Eco-Enzyme yang dapat menggantikan kebutuhan akan mol, pupuk, dan kebutuhan lainnya secara serba guna.Â
Ahya Hanafi menyoroti pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan dan memanfaatkannya untuk menciptakan Eco-Enzyme yang memiliki beragam manfaat bagi masyarakat desa. Dengan memanfaatkan limbah sayur/buah menjadi bahan baku yang bernilai, Eco-Enzyme memberikan solusi ramah lingkungan yang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari limbah dan mengoptimalkan hasil pertanian.Â
Kegiatan ketiga, "Pembuatan Mikroorganisme Lokal dari Nasi Bekas," menjadi perhatian utama yang dibawakan oleh Ithya Ayu Wulan, juga merupakan anggota dari kelompok 615 MMD UB. Presentasi materi disusul dengan praktik pembuatan mikroorganisme lokal dari nasi bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan nasi bekas dalam menciptakan mikroorganisme lokal yang berguna bagi para petani.Â