Karenamu Fa; batinku sibuk berdandan meski raga terdiam kaku, mataku gencar mencari meski kepala tertunduk bisu, lenganku ingin memeluk meski genggaman terasa beku. Bagaimana bisa bibirku melontarkan kata-kata yang tak perlu saat pribadiku adalah pemalu.
Karenamu Fa; aku tak kenal diriku sendiri, keramaian mengejek tingkah konyolku. Bagaimana bisa aku membiarkan punggungku berbicara  saat aku benar-benar ingin menatap matamu.
Karenamu Fa; aku mengutuk diri sendiri, tanggal itu tak pernah kembali, hari itu tak akan terulang, kendati aku menangisimu dalam ruang kosong yang mentertawakanku.
Kamu kini ialah potongan ingatan yang tak ingin punah, selalu minta dijamah ketika sepi akan muntah. Aku yakin kata "seandainya" hanya sia-sia, waktu takkan mengizinkannya berfungsi. Kekacauan ini sebab tingkahku yang salah, karena padamu Fa; aku telah jatuh hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI