Mohon tunggu...
Yusuf Baktihar
Yusuf Baktihar Mohon Tunggu... Guru - Early Childhood Educator

parenting tips, dunia anak dan cerita orang-orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyebab Anak Rewel dan Cara Mengatasinya

13 Mei 2020   17:43 Diperbarui: 13 Mei 2020   17:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memiliki anak yang aktif dan bisa diajak bermain tawa canda tentunya adalah keindahan tersendiri bagi harmoni rumah tangga. Ditambah lagi anak tersebut adalah anak yang sehat, mudah diarahkan ketika dia melakukan kesalahan, serta mampu bekerja sama dalam setiap proses belajar di rumah. Tetapi ketika anak tersebut rewel, tidak jelas maunya. Emosi yang berlebih, atau berperilaku negatif, kita akan sangat terganggu dan malah seringkali ikut emosi.

Sebagai trainer tumbuh kembang dan juga guru preschool. Saya seringkali mendapatkan cerita tentang anak rewel dari banyak orangtua yang ada di kelas. Tak jarang cerita itu dibahas dalam diskusi sebagai tema sharing maupun keluhan yang mereka luapkan.

Anak rewel pada usia dini sebenarnya dianggap wajar apabila tidak memiliki riwayat masalah medis. Tapi,minimnya pengetahuan tentang dunia anak mengakibatkan momok bagi masyarakat bahwa anak kecil itu dunianya tidak jauh dari rewel dan nangis. Padahal, ada banyak penyebab rewel yang tanpa sadar kita sering menyepelekan itu. Di antaranya adalah:

Anak rewel karena pola tidur yang tidak teratur

Pernah kan kita berhadapan dengan moment ketika anak sedang mengantuk, belum mau tidur, setelah jerit-jerit dan meraung baru bisa tidur. Itu disada banyak penyebab rewel yang tanpa sadar kita sering menyepelekan itu. ebabkan oleh kondisi fisik anak yang sudah lelah tetapi kadang mereka masih ingin bermain. Keterbatasan bahasa dan kemampuan berkomunikasi membuat mereka bingung dengan reaksi tubuh seperti itu. Sehingga mereka kewalahan dan tidak mampu mengontrol diri, bahkan ada yang sampai bereaksi seperti menyakiti diri dengan berguling atau memukul kepala.

Anak rewel karena jenuh dengan rutinitas.

Bagi sebagian orang menganggap bahwa pola kegiatan yang teratur itu memudahkan dalam proses pengasuhan. Tapi bagi anak-anak, tak sedikit dari mereka justru merasa jenuh dengan rutinitas yang terjadi berulang-ulang. Sehingga mereka melampiaskannya dengan mengobrak-abrik mainan atau benda apa saja yang ada disekitar. Kadang dilempar, kadang juga dirusak paksa

Anak rewel karena alergi makanan

Untuk masalah ini kita harus dengan bantuan ahli. Beberapa anak di kelas saya tidak sedikit yang alergi susu atau makanan yang mengndung susu sapi seperti biskuit, roti atau juga mengandung telur. Reaksi alergi tidak melulu dengan bintik bintik di kulit. Tapi hanya menjadikan mereka tidak nyaman dan tidak tahu harus bagaimana selain teriak dan menangis.

Anak rewel karena terlalu banyak aturan.

Secara tidak langsung, upaya kita untuk menjalankan pola asuh di rumah dengan cara disiplin sederhana dan memberi batasan kepada anak, itu berpotensi membuat anak stress. Bukan masalah disiplin dan koridor yang kita terapkan, tapi porsinya yang tidak tepat. Seringkali kita terlena dengan tips tips jitu dari buku atau sharing orang lain, tanpa memikirkan apakah porsinya tepat untuk anak kita atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun