Apa yang musti dikenang dari pertemuan
kita
Harapan-harapan yang gaduh
Atau mimpi-mimpi yang terlanjur runtuh
Sedang kita bukanlah potongan puisi
yang diksi-diksinya bisa membungkus
rasa kecewa juga sandiwara
Mungkin aku, kau, atau kita
Berharap seperti tokoh dalam novel
percintaan
Ada lautan bunga
Sedikit konflik, luka, tapi kemudian
berakhir bahagia
Tapi kita cuma sepasang anak manusia
Yang lahir tanpa bisa memilih takdir

Siapa yang akan mengenang
Saling tatap dua pasang mata
Sedikit peluk, debar, atau tanya
yang tersimpan dalam kepala
Sedang pertemuan kita
Seperti dedaunan yang gugur
Yang indah cuma dalam foto
Namun, tetap ada kehangatan yang mengalir
pada selintas percakapan
Apa kabar rindu? tanyaku
Kau tersenyum. Cukuplah
Pada suatu hari nanti
Saat umur kita menua
Mungkin kita akan mencoba-coba
jadi penyair
Menulis puisi dengan perasaan yang
paling indah
Atau bercerita kepada anak-anak kita
Dulu, pernah pada suatu masa
Ada sepasang rindu
Berjanji untuk bertemu
***
Lebakwana, April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI