Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beberapa Puisi yang Tak Pernah Selesai Kutulis

25 Januari 2025   16:33 Diperbarui: 25 Januari 2025   16:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Beberapa Puisi yang Tak Pernah Selesai Kutulis. Gambar dibuat dengan bantuan Meta AI | dokumen pribadi 

Aku sempat memasukkan matahari,
luka sepenuh jantung, ke dalam
puisi-puisiku
Tapi aku sulit menuntaskannya
Bahkan untuk judul pun masih
merupa bayang

Gambar-gambar berkejaran
Mungkin semacam hujan yang turun
atau sebuah pertemuan
atau dua cangkir kopi hangat yang
tak pernah disentuh

Ingin juga kumasukkan
Makan bergizi gratis dari pemerintah
Seorang anak membawa untuk ibunya
Ini makanan mewah yang pernah
mereka rasakan
Tapi puisiku penuh air mata
Aku terlalu letih untuk menyelesaikannya

Oh, ya, aku juga membaca puisimu
Untukku, seseorang yang lain, atau
engkau hanya ingin menulis
yang terlintas pada sekelebat angan

Kalaupun puisi ini tak dianggap selesai
Ini adalah seribu kangen
Kepadamu

***

Lebakwana, Januari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun