Aku sempat memasukkan matahari,
luka sepenuh jantung, ke dalam
puisi-puisiku
Tapi aku sulit menuntaskannya
Bahkan untuk judul pun masih
merupa bayang
Gambar-gambar berkejaran
Mungkin semacam hujan yang turun
atau sebuah pertemuan
atau dua cangkir kopi hangat yang
tak pernah disentuh
Ingin juga kumasukkan
Makan bergizi gratis dari pemerintah
Seorang anak membawa untuk ibunya
Ini makanan mewah yang pernah
mereka rasakan
Tapi puisiku penuh air mata
Aku terlalu letih untuk menyelesaikannya
Oh, ya, aku juga membaca puisimu
Untukku, seseorang yang lain, atau
engkau hanya ingin menulis
yang terlintas pada sekelebat angan
Kalaupun puisi ini tak dianggap selesai
Ini adalah seribu kangen
Kepadamu
***
Lebakwana, Januari 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI