Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ritual Mimpi

7 Januari 2025   07:04 Diperbarui: 7 Januari 2025   07:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ritual Mimpi. Gambar dibuat oleh Meta AI | Dokumen pribadi 

Jakarta, katamu
Dia adalah pengulangan sekotak mimpi
Bedeng sempit, lagu dangdut,
dan sekumpulan rindu yang dialiri
rasa ngilu
Orang hanya membaca setiap hari Minggu
car free day sepanjang Thamrin - Sudirman
Gedung-gedung mewah
Mimpi-mimpi yang entah
Lalu setiap saat
Memperbarui status dengan gambar-gambar
Yang diharapkan hadir
Saat tidur nanti malam
Tapi nyatanya ketika pagi tiba
Berhadapan dengan tangis anak,
keluh ibunya, dan jalan yang sangat panjang
***
Dan sore hari
Jalan yang melolong
Seperti ingin melompat saat di perempatan
Hidup hanya tiga warna:
Berangkat, kerja, dan pulang
Doa-doa yang tak pernah lelah
Menghempaskan mimpi saat tiba
di rumah

***

Lebakwana, Januari 2025

Baca juga: Mimpi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun