Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ziarah Kenangan

5 Januari 2025   07:10 Diperbarui: 5 Januari 2025   07:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ziarah Kenangan. Gambar dibuat dengan bantuan Meta AI | Dokumen pribadi 

Aku mengunjungimu
Pada secangkir hujan
Mengaduk-aduk kenangan
yang timbul tenggelam
Dan aku lupa mencatatnya
Menandai tempat-tempat
Di mana kita pernah bersepakat
Tapi musim-musim terlalu lama
kemarau
Rindu tak lagi basah
Lalu rekah dan patah
Aku pergi ke balik bukit
Menyembunyikan rasa sakit
Sedang kau terbang ke arah
matahari tenggelam
Berusaha melupakan masa-masa kelam
Kini aku mengunjungi lagi
Hujan belum berhenti
Tapi kenangan itu masih terasa hangat

***

Lebakwana, Januari 2025

Baca juga: Sejarak Kenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun