Aku mengunjungimu
Pada secangkir hujan
Mengaduk-aduk kenangan
yang timbul tenggelam
Dan aku lupa mencatatnya
Menandai tempat-tempat
Di mana kita pernah bersepakat
Tapi musim-musim terlalu lama
kemarau
Rindu tak lagi basah
Lalu rekah dan patah
Aku pergi ke balik bukit
Menyembunyikan rasa sakit
Sedang kau terbang ke arah
matahari tenggelam
Berusaha melupakan masa-masa kelam
Kini aku mengunjungi lagi
Hujan belum berhenti
Tapi kenangan itu masih terasa hangat
***
Lebakwana, Januari 2025
Baca juga: Sejarak Kenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Engkau Hujan, dan Aku Kenangan
Baca juga: Seorang Perempuan yang Menghitung Kenangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!