Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingatan yang Luka

6 Desember 2024   05:39 Diperbarui: 6 Desember 2024   09:20 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ingatan yang Luka. Foto oleh Engin_Akyurt | Pixabay 

Kita adalah ingatan yang luka
Yang berusaha disembunyikan
Agar terlihat baik-baik saja
Tapi terkadang kata-kata
menghunus pedang
Tiba-tiba datang tanpa diundang
Membuat luka yang rapat
Jadi terbuka dibaca-baca ulang
Lalu algoritma media sosial
Menjadikan gelembung-gelembung
Luka adalah milik bersama
Tak peduli apa dan siapa
Tak penting sudah kenal
Atau memang masuk akal
Sehari-hari kita sudah sering
Menahan-nahan air mata
Dan kini merasa punya kawan
Walaupun tanpa sadar
Kita telah membuat luka baru
Dan orang-orang menyimpannya
Yang akan dibakar suatu saat nanti 

***

Jakarta, Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun