Seorang ayah menulis puisi untuk dirinya
Mengucapkan "Selamat Hari Ayah"
Karena selama ini takada yang
mengucapkan itu
Tidak istrinya
Tidak juga anak-anaknya
Ia merasa menjadi ayah
saat anak-anaknya masih kecil
Ia merasa menjadi ayah hebat
di mata anak-anaknya
Tapi kini anak-anaknya telah dewasa
Dan ia menjadi orang asing
di tengah rumah
Dulu anak-anaknya begitu kagum
dengan cerita-ceritanya
Tapi kini anak-anaknya bosan
mendengarkannya
Anak-anaknya mempunyai cerita
yang lebih hebat dari dirinya
Ingin sekali ia mendengarkan tapi
anak-anaknya tak pernah bercerita
Maka, sebagai seorang ayah
Ia bercerita lewat puisi kepada dirinya
sendiri
Namun, ia tak tahu puisi seperti apa
yang harus ia tulis
Ia hanya menulis puisi pendek
"Kepada diriku, Selamat Hari Ayah."
***
Lebakwana, November 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H