Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jarak

8 Oktober 2024   19:24 Diperbarui: 8 Oktober 2024   19:50 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jarak. Gambar oleh StockSnap/ Pixabay 

Bagaimana sebuah kalimat membuat jarak
bukan lagi deret angka
Tapi menjadi sejangkau peluk
Peluk mungkin sedikit merambatkan debar
Riuh kelakar setelah bertanya apa kabar
Dan senyum yang sulit ditafsirkan
Kata-kata dapat saja menggugurkan
syak wasangka
Atau malah mempertebal rasa curiga
Atau berharap ini hanya sebuah cerita fiksi
Hingga tak merasa bersalah
Cepat-cepat menguburkan mimpi
Seraya menertawakan diri sendiri

***

Lebakwana, Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun