Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalang, Wayang, dan Siapa Dulu yang Masuk Kotak

6 September 2024   16:47 Diperbarui: 6 September 2024   16:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertunjukan wayang. Gambar oleh YogYes.com | Jaya Tri Hartono 

Layar lusuh
Panggung yang sebentar lagi
akan runtuh
Bayang-bayang dari cahaya
yang makin redup
Berjejer bimbang sekumpulan wayang
Sedang sang dalang menolak untuk letih
Sinden menyanyi lirih
Gendang, saron, gong, tak lagi
mengikuti ketukan irama
Kisah-kisah rakus
dari para bedebah
Atau yang terus menyala
Karena mempunyai sepuluh muka
Masih berusaha ngakak
Padahal sebentar lagi
menunggu giliran masuk kotak

Akhirnya lampu harus padam
Layar diturunkan
Semburat fajar
dari matahari baru
Mungkin tercipta lagi dalang jahanam
Serta menempatkan wayang-wayang
yang dapat dikendalikan 

***

Baca juga: Bayang-Bayang

Lebakwana, September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun